Jaga Kelestarian Alam Banyuwangi, Eidyl Beauty dan Fikkia Unair Konservasi Pulau Santen

Reporter: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra
oleh -106 Dilihat
Konservasi di Pulau Santen Banyuwangi.

KabarBaik.co – Eidyl Beauty bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) Unair Banyuwangi untuk melakukan konservasi di Pantai Pulau Santen, Senin (6/5).

Konservasi dilakukan dengan penanaman pandan laut, edukasi pengolahan sampah dan pelepasan puluhan tukik atau anakan penyu.

Chief Operating Officer Eidyl Beauty, dr. Shinta Dewi mengatakan kegiatan ini menjadi bagian kontribusi perusahaan untuk kelestarian alam dan lingkungan.

Shinta menambahkan Eidyl Beauty adalah perusahan lokal indonesia yang bergerak di industri kosmetik dan kecantikan. Diklaim 80-94 persen produk Eidyl Beauty menggunakan bahan baku natural organik.

Baca juga:  Grand Watu Dodol, Destinasi Wisata Banyuwangi yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran

“Selain fokus dibidang bisnis, perusahaan kami juga berfokus pada konservasi lingkungan. Program ini selaras dengan misi perusahaan yaitu green beauty movement,” kata Shinta.

Dalam upaya konservasi di Pulau Santen, Eidyl Beauty berkontribusi menanam puluhan pandan laut. Tanaman ini dipilih untuk mencegah dan mengurangi abrasi.

Sementara dosen Fikkia Unair Banyuwangi, Jayanti Dian Eka Sari mengatakan Pulau Santen adalah salah satu pantai di Banyuwangi yang biasa disinggahi penyu untuk bertelur.

Namun belakangan, abrasi menjadi gangguan bagi proses perkembangbiakan penyu. Oleh karenanya kegiatan ini menjadi bagian untuk memulihkan alam dengan cara konservasi.

Baca juga:  Jelang Pelaksanaan Hajatan Rakyat, APK Ganjar-Mahfud Rusak dan Hilang

“Jadi kegiatan ini dilakukan bersama-sama antara multipihak korporasi, pemerintah dan akademisi yang intinya adalah untuk menjaga kelestarian penyu di Pantai Pulau Santen,” kata Jayanti.

Jayanti menambahkan dalam kegiatan itu ada 20 ekor tukik yang dilepasliarkan. Tukik itu adalah hasil penetasan yang dilakukan oleh Fikkia Unair.

“Penyu itu adalah tetasan pertama. Karena masih belum masuk musim penetasan, jadi masih sedikit tukik yang kami lepasliarkan ke alam,” terangnya.

Untuk memperkuat upaya konservasi, kata Jayanti, Fikkia Unair bakal menerapkan teknologi penetasan penyu di Pulau Santen bekerjasama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF). Sekaligus membuat shelter untuk eduwisata penyu.

Baca juga:  Geger! Warga Banyuwangi Temukan Bayi dalam Tas Ransel

Fikkia telah melakukan pendampingan di Pulau Santen sejak 2019 dan bakal terus konsisten mendampingi untuk pengembangan.

“Disini jadi pendampingan untuk penguatan kapasitas ya. Fokusnya adalah memfasilitasi agar masyarakat bisa berdaya dan berjaya dengan kemampuan mereka sendiri,” tandasnya.

Pantauan di lokasi selain Eidyl Beauty dan Fikkia Unair kegiatan ini juga melibatkan unsur TNI-Polri dan masyarakat setempat. Bahkan ada 6 mahasiswa dari Central Mindanao University yang juga terlibat dalam kegiatan ini.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.