KabarBaik.co – Kalangan kegislatif menyoroti kondisi Jalan Kedanyang-Banjarsari yang kembali rusak. Sebab, jalan tersebut baru saja dibangun tahun 2023 dan beberapa kali diperbaiki. Komisi III DPRD Gresik pun meminta perbaikan total.
Kamis (16/5), dua anggota Komisi III DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke ruas jalan alternatif tersebut. Yakni Abdullah Hamdi dan Luthfi Dawam. Mereka pun menyayangkan kondisi jalan yang rusak padahal baru diperbaiki.
“Ini kerusakannya sangat parah. Tidak mungkin selesai kalau hanya ditambal sulam saja,” ujar Abdullah Hamdi. Ia menilai, kerusakan terjadi akibat perencanaan yang tidak matang.
Betapa tidak, proyek pembangunan tahun 2023 lalu sebenarnya melanjutkan yang sebelumnya. Kondisi diperparah dengan tembok penahan tanah (TPT) yang ambrol. Ini yang mengakibatkan jalan rusak parah. Ambles hingga sekitar 20 centimeter.
Politisi PKB itu menjelaskan, seharusnya dalam proses perencanaan hal ini menjadi pertimbangan utama. “Ini kerusakannya sangat parah. Aspalnya sudah ambles hampir 20 sentimeter. Dan hampir merata,” tandasnya.
Solusi satu-satunya, tegas Hamdi, harus dilakukan pembongkaran total. Kemudian, dilihat kondisi TPT lama. “Setelah itu dibenahi, baru dilakukan pemadatan dan pembangunan aspal ulang,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Gresik Luthfi Dawam mengimbau DPUTR Gresik akan tidak menerima dulu penyerahan jalan tersebut dari kontraktor. Masa pemeliharaan akan berakhir Juni mendatang. “Harus ada solusi terkait kerusakan yang terjadi,” terangnya
Politisi Gerindra itu menyoroti selama masa pemeliharaan kerusakan terjadi hampir di seluruh ruas jalan yang baru dibangun tahun lalu. Apalagi, lanjutnya, model pemeliharannya hanya sistem tambal sulam.
Hal ini tentu sangat merugikan masyarakat dan pemerintah. Mengingat, jalan tersebut adalah ruas alternatif yang cukup vital. Utamanya bagi pekerja dari arah selatan yang hendak menuju Kebomas dan kota.
DPRD Gresik berencana memanggil DPUTR, Kontraktor, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas pada Senin (20/5) pekan depan. “Kami minta ada solusi kongkrit sebelum masa pemeliharaan selesai,” tegasnya.