Jangan Banci, Makanan Bernama Aneh dari Banyuwangi yang Mulai Langka

oleh -379 Dilihat
IMG 20250627 WA0033
Jangan Banci

KabarBaik.co – Kata Banci identik dengan konotasi transgender. Beberapa orang juga kerap menggunakan kata itu untuk umpatan bagi individu penakut.

Namun siapa sangka di Banyuwangi ada kudapan yang memakai kata Banci. Namanya “Jangan Banci”, masakan khas Suku Osing.

Kudapan itu tipikal makanan berkuah berbahan dasar daun belimbing yang tidak berbuah. Daun lalu diramu dengan aneka bumbu dan diberi santan.

Kini makanan itu sudah tergolong langka, karena sudah mulai ditinggalkan masyarakat. Untuk melestarikan masakan legendaris, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menggelar edukasi secara live di sosial media.

Rohaniyah, 57 tahun bertindak sebagai tutor. Ia menerangkan Jangan Banci adalah hidangan berasal dari Suku Osing di Desa Kemiren, Banyuwangi.

Jangan Banci berbahan dasar daun belimbing yang dibumbui kemiri, merica, kayu manis, cengkeh, kedawung (petai hutan), kapulaga, cabai, dan jinten.

“Bumbu ditumbuk halus, lalu daun belimbing direbus selama 10 menit, ditumbuk, dan diperas hingga aromanya hilang. Kemudian dicampurkan dengan bumbu dan diberi santan, serai, daging kelapa muda, dan daun jeruk yang dicampur menjadi satu. Setelah direbus selama 10 menit, Jangan Banci siap dihidangkan,” jelas Rohaniyah.

Biasanya, Jangan Banci disajikan bersama lauk seperti telur asin, perkedel ubi, dan abon daging sapi suwir, serta menjadi pelengkap hidangan tradisional semanggi sambal serai. Hidangan ini sering dihidangkan dalam acara hajatan atau sedekahan di Desa Kemiren.

Selain Jangan Banci, jajanan tradisional seperti sumping, onde-onde, gedang goreng, jongkong, jenang selo, apem plecer, apem goreng, dan kucur juga turut melengkapi sajian khas masyarakat Osing. Rohaniyah, yang juga aktif menjual jajanan pasar tradisional di Pasar Kemiren setiap Minggu pagi, berkomitmen untuk melestarikan kuliner khas ini.

Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Banyuwangi, Dwi Susanti, memberikan apresiasi terhadap dedikasi Rohaniyah.

“Kami ingin masyarakat lebih mengenal kuliner khas yang menjadi bagian dari identitas Suku Osing. Setelah sebelumnya kami live tentang pembuatan Mayang Sari dan rias pengantin Osing, kali ini kami memperkenalkan Jangan Banci sebagai bagian dari kudapan khas sedekahan di Kemiren,” ujar Dwi Susanti.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.