Jauhkan Masyarakat dari Pinjol, Pemkab Banyuwangi Masif Beri Edukasi Literasi Keuangan

oleh -221 Dilihat
41d5bd2a 3415 4baf 9f35 5194efef0706
Edukasi literasi keuangan di Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi secara konsisten memberikan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat. Edukasi itu diberikan untuk menghindarkan masyarakat dari jerat penyedia pinjaman ilegal atau pinjaman online (pinjol) dengan bunga mencekik.

“Kalau ibu-ibu mengelola uangnya dengan baik, Insya Allah tidak akan tersangkut paut dengan yang namanya pinjol,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (22/6).

Ipuk kala itu turun langsung memberi edukasi literasi keuangan bersama puluhan ibu rumah tangga warga Desa Sumberbulu dalam program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kamis (19/6) lalu.

Ia mengimbau para ibu rumah tangga untuk bijak mengelola pendapatan keluarga. Selain itu, ibu -ibu diminta untuk tidak gampang melakukan pinjaman online (pinjol) yang semakin marak.

Ipuk menyoroti fenomena maraknya kasus ibu-ibu yang terjerat hutang dan kesulitan membayar pinjaman. Bahkan ini juga terjadi di Banyuwangi. Karena tidak sanggup membayar pinjaman, mereka sampai menggeruduk lembaga keuangan yang mereka pinjam.

Ipuk menyarankan sebelum memutuskan untuk meminjam uang, para ibu harus mempertimbangkan dengan matang tujuan pinjaman tersebut. Seperti digunakan untuk hal-hal yang produktif.

“Jangan sampai ibu-ibu pinjam uang untuk konsumtif,” imbuhnya.

Bagi ibu-ibu yang memiliki rintisan usaha dan ingin mengembangkannya, pinjaman bisa menjadi pilihan. Namun, Ipuk mengingatkan bahwa hal tersebut harus diiringi dengan kerja keras dan pengelolaan uang yang baik.

Sebaliknya, jika tidak memiliki kemampuan untuk mengelola pinjaman, Ipuk menyarankan untuk lebih baik menahan diri.

“Banyak hal yang bisa dilakukan. Misalnya, mungkin bisa berhemat. Ini lebih baik untuk mengurangi jajan di mana-mana. Banyak sedekah juga, insyaallah akan menambah rezeki kita,” kata Ipuk.

Ipuk berharap tidak ada lagi ibu-ibu di Banyuwangi yang terkena masalah pinjaman, baik dari lembaga resmi maupun tidak resmi. Ipuk menekankan bahwa ibu rumah tangga memegang peran sentral dalam mengelola keuangan keluarga.

“Kenapa sasarannya para ibu-ibu. Karena rata-rata rumah tangga yang mengelola adalah seorang ibu-ibu,” pungkas Ipuk.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.