KabarBaik.co – Provinsi Jawa Timur kembali mencatatkan prestasi membanggakan di sektor pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Melalui kontribusi konsisten dalam mendorong perkembangan koperasi, Jawa Timur menerima penghargaan sebagai “Provinsi Kontributor Koperasi Besar Terbaik” dari Majalah Peluang, media nasional terkemuka di bidang perkoperasian.
Penghargaan ini diberikan dalam acara Malam Penganugerahan 100 Koperasi Besar Indonesia Award 2025, yang berlangsung di The Trans Resort Bali, Kamis malam. Selain penyerahan penghargaan, acara ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Buku 100 Koperasi Besar Indonesia edisi kelima, yang diterbitkan dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, penghargaan ini adalah hasil kerja keras seluruh insan koperasi di Jawa Timur. Semangat gotong royong menjadi ruh dari ekonomi kerakyatan yang terus kita jaga,” ujar Khofifah, Senin (23/6).
Berdasarkan data Online Data System (ODS) per 20 Juni 2025, Jawa Timur memiliki 28.534 koperasi aktif, dengan rincian 57 persen bergerak di bidang usaha simpan pinjam dan 43 persen lainnya di sektor riil.
“Semua koperasi ini aktif menggerakkan ekonomi kerakyatan,” tambah Khofifah. Jumlah ini menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kontribusi koperasi aktif terbesar secara nasional, baik dari segi jumlah, anggota, maupun aset.
Jawa Timur juga mencatatkan prestasi dalam pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) per 22 Juni 2025, tercatat 94,5 persen koperasi desa/kelurahan di Jatim telah mendapatkan pengesahan resmi.
“Ini kerja keras bersama. Para bupati, wali kota, Kanwil Hukum Jatim, hingga Ikatan Notaris Indonesia Jawa Timur semuanya berperan besar dalam pencapaian ini,” ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya transparansi laporan keuangan serta inovasi dalam pengelolaan koperasi. Ia berharap koperasi besar di Jawa Timur dapat berperan sebagai “bapak angkat” bagi koperasi baru, termasuk koperasi desa/kelurahan, sehingga menciptakan efek berantai yang positif bagi perekonomian daerah.
“Kami akan terus meningkatkan literasi perkoperasian, digitalisasi manajemen, serta memperluas akses pasar agar koperasi Jatim semakin berdaya saing,” tegas Khofifah.
Jawa Timur saat ini memiliki 213 koperasi besar yang berpotensi menjadi penggerak ekonomi di berbagai sektor. Pemprov Jatim berkomitmen mendorong koperasi-koperasi ini untuk terus berkembang dan adaptif terhadap teknologi digital, sekaligus mewujudkan koperasi yang modern dan progresif.
Selain Jawa Timur, penghargaan serupa juga diberikan kepada sejumlah provinsi lain yang dinilai memiliki kontribusi signifikan dalam mendukung koperasi besar dan potensial. Dalam acara yang dihelat tiga tahunan ini, lebih dari 200 pengurus dan manajer koperasi dari seluruh Indonesia hadir untuk berbagi pengalaman dan inspirasi.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus melahirkan koperasi-koperasi unggulan yang mampu bersaing di era digital,” pungkas Khofifah.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Jawa Timur membuktikan bahwa koperasi dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.