Jejak Sejarah, Arca Empat Wajah Ditemukan di Lahan Tebu Dusun Tondowongso Kediri

oleh -344 Dilihat
c1bde622 ab96 4de4 b109 3407e32f7b4c scaled
Penampakan arca empat wajah yang ditemukan di Kabupaten Kediri. (Foto: Muhamad Dastian Yusuf)

KabarBaik.co – Jejak sejarah kembali muncul dari perut bumi Kabupaten Kediri. Sebuah arca batu berwajah empat tanpa kepala ditemukan warga di lahan tebu Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Jumat (20/6).

Temuan ini memperkuat posisi Kabupaten Kediri sebagai salah satu kawasan penting dalam peradaban kuno Nusantara.

Arca yang berukuran tinggi 74 centimeter dan lebar 47 centimeter itu kini tengah diamankan di Balai Desa Gayam. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Kediri bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI untuk proses identifikasi dan pelestarian.

“Temuan ini luar biasa penting, dan menunjukkan betapa kawasan Tondowongso dan Kabupaten Kediri secara umum memiliki nilai arkeologis yang sangat tinggi. Kita menduga arca ini berasal dari masa Kerajaan Kahuripan abad ke-9 hingga ke-10,” ujar Plt Kepala Disbudpar Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi, Minggu (22/6).

Penemuan arca empat wajah ini juga menjadi sinyal kuat bahwa kawasan Tondowongso, yang pernah mencuri perhatian nasional pada 2007 silam, merupakan pusat aktivitas budaya dan spiritual masa klasik Jawa Timur.

Kepala Bidang Museum dan Purbakala Disbudpar Eko Priyatno, menyebutkan arca tersebut kemungkinan menggambarkan sosok Brahma atau Siwa Catur Muka. Namun karena bagian atasnya hilang, identifikasi penuh masih menunggu kajian mendalam dari arkeolog.

“Empat wajah yang terlihat jelas menunjukkan ikonografi khas dewa-dewa Hindu. Jika kita mengacu pada temuan sebelumnya di lokasi yang sama, ada kemungkinan ini adalah Siwa Catur Muka,” ungkapnya.

Temuan ini menambah panjang daftar peninggalan purbakala yang memperkaya narasi sejarah Kabupaten Kediri. Wilayah yang berada di kaki Gunung Kelud ini memang dikenal menyimpan banyak situs yang masih terkubur material vulkanik.

Aktivitas letusan Kelud selama ratusan tahun membuat banyak struktur peradaban tertanam di kedalaman tanah.

“Mayoritas situs sejarah di Kabupaten Kediri berada dua hingga tujuh meter di bawah permukaan. Setiap penemuan membuka peluang untuk menggali lebih dalam warisan leluhur kita,” kata Eko.

Tak hanya soal sejarah, temuan arca ini juga membawa harapan besar bagi arah pembangunan berbasis pelestarian budaya. Pemerintah Kabupaten Kediri disebut tengah mengkaji potensi pengembangan situs Tondowongso sebagai kawasan edukatif dan wisata sejarah.

“Ini bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan. Kalau kawasan ini dikelola serius, Kediri bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah unggulan di Jawa Timur bahkan Indonesia,” tegas Mustika.

Dengan temuan ini, Kabupaten Kediri kian mengukuhkan jati dirinya bukan hanya sebagai daerah agraris dan industri, tetapi juga sebagai kawasan pusaka sejarah yang menyimpan warisan besar peradaban Nusantara.

“Langkah berikutnya adalah memastikan keamanan lokasi, pelibatan komunitas lokal, dan pembentukan jalur kajian arkeologi yang berkesinambungan,” pungkas Mustika.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhamad Dastian Yusuf
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.