Jejak Syekh Jumadil Kubro di Trowulan Mojokerto, Tokoh Besar Cikal Bakal Penyebaran Islam di Tanah Jawa

oleh -2558 Dilihat
92239ee1 fa6d 4f72 a3b0 88bbf8146bfa
Makam Syekh Jumadil Kubro di kompleks pemakaman Troloyo Mojokerto. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Trowulan, sebuah desa kecil di Kabupaten Mojokerto, menyimpan jejak sejarah dan religi yang kaya.

Di sinilah kompleks pemakaman Troloyo berdiri. Tempat dimakamkannya Syekh Jumadil Kubro, seorang ulama besar yang diyakini sebagai cikal bakal penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Syekh Jumadil Kubro, yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan, diyakini sebagai keturunan ke-10 dari al-Husain, cucu Nabi Muhammad SAW.

Ia datang ke Jawa bersama kedua putranya, Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) dan Maulana Ishaq, sebelum akhirnya berdakwah dan wafat di Trowulan pada tahun 1376 Masehi.

Kompleks pemakaman Troloyo tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir Syekh Jumadil Kubro, tetapi juga tokoh-tokoh penting lainnya seperti Sunan Ngudung (ayah Sunan Kudus) dan para pejabat Kerajaan Majapahit.

Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Syekh Jumadil Kubro dalam menyebarkan Islam di tengah masyarakat Majapahit yang mayoritas beragama Hindu.

“Pengaruh beliau dalam memberikan pencerahan kehidupan yang berperadaban, Syeikh Jumadil Kubro dikenal dekat dengan pejabat Kerajaan Majapahit,” ujar Jumadi warga sekitar makam pada Senin (10/3).

Kompleks makam ini terbagi menjadi dua bagian, dengan makam Syekh Jumadil Kubro terletak di bagian depan. Di bagian belakang, terdapat makam-makam lain yang dikenal sebagai Kubur Pitu, tempat dimakamkannya tujuh pejabat istana Majapahit.

Setiap tahun, ribuan peziarah dari berbagai daerah datang ke kompleks pemakaman ini, terutama pada malam Jumat Legi dan malam 15 Suro (Muharram). Mereka datang untuk berziarah, berdoa, dan mengenang jasa-jasa Syekh Jumadil Kubro.

“Pada saat Jumat Legi, pengunjung yang datang bisa mencapai 4.000 hingga 5000 orang lebih, baik perorangan maupun rombongan,” kata Ahmad, petugas penjaga makam.

Kompleks pemakaman Troloyo tidak hanya menjadi destinasi wisata religi, tetapi juga situs sejarah yang penting. Di sinilah pengunjung dapat melihat akulturasi budaya Hindu dan Islam, yang tercermin dari bentuk nisan makam yang unik.

Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, kompleks pemakaman Troloyo terbuka untuk semua kalangan. Pengunjung dapat menjelajahi kompleks makam, berziarah, dan mempelajari sejarah penyebaran Islam di Jawa.

Perlu di ketahui makam tersebut berlokasi di Dusun Sidodadi, Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto.

Jarak tempuh, 12 kilometer (km) dari Mojokerto, 20 km dari Jombang, 65 km dari Surabaya. Waktu kunjungan terbaik, hindari malam Jumat Legi jika ingin suasana yang lebih tenang.

Kompleks pemakaman Troloyo adalah bukti nyata dari toleransi dan akulturasi budaya di Indonesia. Tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata religi, tetapi juga warisan sejarah yang berharga untuk generasi mendatang.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.