KabarBaik.co – Kereta Api Pandanwangi yang melayani rute Jember-Ketapang terus menunjukkan eksistensinya sebagai moda transportasi andalan masyarakat di wilayah timur Pulau Jawa.
Selain menyuguhkan pemandangan jalur yang eksotis dan sarat nilai sejarah, KA Pandanwangi juga menjadi salah satu lokomotif penggerak perekonomian dan pariwisata lokal di wilayah Daerah Operasi 9 Jember.
Dengan tarif tiket yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp 8.000 KA Pandanwangi menjadi pilihan favorit masyarakat lintas segmen, baik untuk aktivitas harian, perjalanan wisata, maupun kegiatan ekonomi.
“Keterjangkauan ini dimungkinkan berkat adanya skema Public Service Obligation (PSO) atau subsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan,”‘kata Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humasda Daop 9 Jember, Rabu (21/5).
Cahyo menyampaikan PSO menjadi bentuk nyata komitmen negara dalam menyediakan akses transportasi publik yang layak, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Pemerintah hadir melalui skema PSO, dan KA Pandanwangi adalah salah satu contohnya. Dengan subsidi dari DJKA, Kemenhub, kami dapat memberikan layanan transportasi kereta api yang nyaman dan murah, sekaligus tetap menjaga keberlangsungan layanan di jalur strategis yang menyimpan potensi ekonomi dan wisata besar,” ungkapnya.
Ia menyebut, capaian positif pun tercermin dari jumlah penumpang yang terus meningkat. Pada tahun 2024, volume penumpang KA Pandanwangi tercatat sebanyak 1.128.843 penumpang.
“Selama periode Januari hingga 18 Mei 2025, tercatat telah melayani 482.248 penumpang, meningkat 10,80% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 435.076 penumpang,”‘katanya.
“Angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KA Pandanwangi, sekaligus menjadi indikator meningkatnya mobilitas warga di wilayah Jember hingga Banyuwangi. Kami optimis angka ini akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan layanan dan promosi potensi wisata yang dilintasi,” tambah Cahyo.
Ia berharap, KA Pandanwangi tak hanya menjadi urat nadi penghubung antarwilayah, tetapi juga menjadi bagian dari cerita perjalanan.
“Selain itu sinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terus diperkuat, sehingga KA Pandanwangi dapat terus memberikan manfaat optimal bagi masyarakat sekaligus mendukung pembangunan ekonomi kawasan,” pungkasnya. (*)