KabarBaik.co – Peringatan HUT ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI PGRI) di Kabupaten Gresik berlangsung meriah, Rabu (20/8). Acara yang digelar di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) itu dihadiri oleh 2.250 guru TK yang tersebar di 18 kecamatan.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, turut hadir dan mengumumkan adanya alokasi anggaran insentif senilai Rp 7 miliar bagi guru IGTKI non-sertifikasi tahun ini.
“Tadi Pak Hariyanto (Kadispendik Gresik) ngomong ke saya bahwa di tahun 2025 ini, terdapat anggaran 7 miliar yang kita anggarkan untuk insentif guru IGTKI khusus non sertifikasi,” kata Bupati Yani, yang langsung disambut tepuk tangan meriah para ribuan para guru.
Tak hanya itu, Bupati Yani juga menyampaikan usulannya untuk terus menaikkan insentif para guru non sertifikasi setiap dua tahun sekali. “Dua tahun sekali dinaikkan. Tapi dengan melihat kemampuan keuangan daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua IGTKI PGRI Jawa Timur Muji Dwi Sri Wilujeng, menyinggung sisi lain profesi guru TK yang sarat keikhlasan. “Guru TK ini gajinya luar biasa, 5 juta, tapi ada nolnya yang gelinding,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Menurutnya, perhatian pemerintah Kabupaten Gresik, mulai memberi ruang lebih baik bagi kesejahteraan para guru TK.
Lebih lanjut, Ketua IGTKI PGRI Kabupaten Gresik, Ma’rifah, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk mendukung program wajib belajar 13 tahun sejak pendidikan taman kanak-kanak. “IGTKI PGRI mendukung penuh wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak,” ujarnya.
Ia juga melaporkan adanya pertunjukan kolosal Tari Dolanan Siwalan yang dibawakan oleh 1.000 guru TK se-Kabupaten Gresik, mengangkat kearifan lokal budaya Gresik.
Peringatan HUT kali ini menjadi ajang silaturahmi ribuan guru sekaligus penegasan peran IGTKI PGRI sebagai wadah perjuangan guru TK di tengah arus perubahan pendidikan. Dukungan kebijakan daerah, insentif, dan penguatan tradisi lokal menjadi rangkaian pesan utama dari peringatan tersebut.(*)