KabarBaik.co – Kadin Institute Jawa Timur bersama Western Sydney University Indonesia (WSUI) resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang pendidikan, pengembangan kurikulum berbasis industri, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kerja sama ini mencakup pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, program kuliah tamu dari praktisi dan akademisi, kunjungan industri, program magang, Work Integrated Learning (WIL), hingga kolaborasi dengan dunia usaha untuk memperkuat relevansi akademik.
Pro Vice-Chancellor and Provost Western Sydney University Indonesia, Nicolene Murdoch GAICD PFHEA, menegaskan bahwa WSUI berkomitmen menghadirkan pengalaman belajar yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga terintegrasi dengan dunia kerja.
“Melalui pendekatan Work Integrated Learning, kami ingin memastikan mahasiswa memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri, baik nasional maupun global. Dengan begitu, lulusan WSUI tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menjadi inovator dan pemimpin masa depan,” ujar Nicolene Murdoch dalam penandatanganan LoI di Surabaya, Jumat (3/10).
Ia menambahkan, kolaborasi dengan Kadin Institute Jatim akan memperkuat ekosistem pembelajaran berkelanjutan. Mahasiswa, kata dia, dapat memperoleh akses langsung pada praktik terbaik industri, membangun jejaring profesional, serta meraih peluang karier yang lebih luas.
Direktur Kadin Institute Jatim, Nurul Indah Susanti, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, kolaborasi dengan WSUI merupakan langkah strategis dalam menjembatani dunia akademik dan industri untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing global.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia usaha dan universitas. Ia menyebut WSUI memiliki keunggulan dalam bidang data science dan bisnis, sehingga sangat relevan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kompetensi pelajar SMK, mahasiswa politeknik, maupun calon wirausaha.
“Kerja sama ini tidak hanya soal magang, tetapi harus benar-benar terkait dengan data science. Apa yang dibutuhkan industri, termasuk pemanfaatan artificial intelligence (AI), bisa menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran,” ungkap Adik.
Menurutnya, perkembangan AI saat ini sangat cepat dan dibutuhkan industri dalam berinovasi serta memahami tren pasar. “AI dapat mendeteksi kebutuhan pasar lima tahun mendatang. Misalnya, tren fesyen atau karakter konsumen di masa depan. Hal ini bisa dikolaborasikan, di mana WSUI juga dapat mendampingi UMKM dalam membaca peluang pasar,” pungkasnya.