KabarBaik.co – Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, telah dinonaktifkan setelah muncul berita mengenai poligami tanpa izin. Saat ini DLH berfokus menangani masalah tersebut dan tetap harus menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Gamaliel Raymond Matondang, yang merupakan Pelaksana Harian Kepala DLH Kota Malang, menyatakan bahwa ia mulai menjabat posisi tersebut sejak 1 Agustus 2025 lalu. Hal ini berdasarkan Surat Perintah Menjalankan Tugas yang telah ia terima.
“Tugas saya sebagai Pelaksana Harian mirip dengan tugas kepala dinas yang permanen, namun ini hanya bersifat sementara. Jabatan saya akan berakhir ketika ada pejabat definitif setelah proses mutasi,” jelas Gamaliel saat ditemui di kantor DLH, Senin (4/8).
Raymond menekankan bahwa ia telah menerima arahan dari walikota mengenai tugasnya sesuai dengan surat perintah yang ada. Pihaknya akan memprioritaskan dua isu strategis yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
“Kita akan fokus pada penanganan sampah. Data menunjukkan bahwa Kota Malang menghasilkan 700 ton sampah, bahkan bisa lebih dari 1. 000 ton setiap harinya, terutama karena banyaknya mahasiswa dari luar yang tinggal di sini,” tegasnya.
Raymond menjelaskan, saat ini kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) hanya bisa menampung sekitar 600 ton sampah setiap hari. Masalah ini perlu diatasi, karena jika tidak segera ditangani, dalam waktu empat tahun TPA akan penuh dan tidak bisa menampung sampah lagi.
“Selain itu, DLH juga bersiap untuk evaluasi Adipura yang akan datang. Oleh karena itu, mulai minggu depan kami akan mengaktifkan tim untuk menjaga kebersihan, memperbaiki taman-taman kota, serta merawat pohon-pohon,” tutupnya. (*)
