KabarBaik.co – Untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api selama masa Angkutan Lebaran 2025, KAI Daop 8 Surabaya melakukan pengecekan lintas dari Stasiun Surabaya Gubeng hingga Stasiun Mojokerto. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Executive Vice President (EVP) KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, bersama jajaran manajemen dan tim Quality Control dari berbagai bidang.
Menurut Wisnu Pramudyo, pengecekan ini merupakan langkah proaktif untuk mempersiapkan operasional Angkutan Lebaran tahun ini. “Saat ini, level safety KAI berada pada kategori Proaktif. Kami berupaya mempertahankan tingkat ini dan meningkatkan ke kategori Tangguh,” ujar Wisnu, Kamis (6/3).
Kegiatan pengecekan meliputi pemantauan kondisi lintas, fasilitas stasiun, dan kesiapan sumber daya manusia (SDM). Wisnu menambahkan, pengecekan dilakukan di beberapa stasiun, yakni Surabaya Gubeng, Wonokromo, Sepanjang, Krian, Tarik, dan Mojokerto. Fokus utama pemeriksaan adalah memastikan kondisi prasarana seperti jalan rel, jembatan, wesel, perlintasan sebidang, dan kebersihan lintas tetap dalam keadaan prima.
Dari sisi pelayanan, KAI Daop 8 Surabaya memeriksa kondisi bangunan stasiun serta fasilitas penunjang seperti ruang tunggu, toilet, mushola, hingga area boarding. “Kami ingin memastikan fasilitas yang ada dapat memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang,” jelas Wisnu.
Terkait kesiapan SDM, manajemen KAI Daop 8 Surabaya memastikan petugas di lapangan menjalankan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), baik teknis maupun non-teknis. “Kami juga memastikan semua petugas memiliki sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan,” tambahnya.
KAI Daop 8 Surabaya juga terus memperhatikan perlintasan sebidang kereta api. Langkah preventif seperti sosialisasi kepada masyarakat serta koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pihak kewilayahan setempat akan terus dilakukan untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan.
Dari hasil pengecekan, manajemen KAI Daop 8 Surabaya memastikan bahwa kondisi lintas operasional dalam keadaan optimal. Namun, pengawasan akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi gangguan yang dapat memengaruhi kelancaran perjalanan kereta api selama Angkutan Lebaran 2025.(*)
