KabarBaik.co – Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember menghadirkan teknologi Face Recognition sebagai upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan teknologi tersebut diharapkan bisa mengurangi kebutuhan tiket fisik berbasis kertas yang selama ini digunakan sebagai syarat boarding untuk masuk ke ruang tunggu.
Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa sejak diluncurkannya system face recognition di Stasiun Jember pada tanggal 22 Agustus 2024 lalu hingga 23 Februari 2025, fasilitas ini mampu menarik 77.836 pelanggan kereta api untuk melakukan registrasi dan telah digunakan sebanyak 285.773 kali di stasiun Jember.
“Apalagi face recognition mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai seperti libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 yang lalu dan masa Angkutan Lebaran 2025 mendatang,” kata Cahyo, Rabu (26/2).
Cahyo menyampaikan, dengan adanya teknologi ini, penumpang cukup melakukan pemindaian wajah di gate boarding, jika identitas diri, data tiket dan syarat lainnya telah sesuai maka secara otomatis pintu boarding akan terbuka.
“Dengan berkurangnya penggunaan kertas, KAI Daop 9 turut serta dalam upaya mengurangi limbah dan mendukung target SDGs, khususnya terkait dengan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan,” terang Cahyo.
Saat ini Face Recognition tersedia di Stasiun Jember dan bertahap juga akan disediakan di beberapa stasiun lain di wilayah Daop 9 Jember.
“Bagi masyarakat yang tertarik melakukan registrasi layanan face recognition, bisa mendaftar di staiun Jember dan bisa juga melalui aplikasi KAI,” jelas Cahyo.
Ia berharap, melalui inovasi ini tidak hanya memudahkan perjalanan pelanggan, tetapi juga turut serta mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan limbah kertas yang sejalan dengan target SDGs,” pungkasnya. (*)