KabarBaik.co – PT. Kereta Api Indonesia (KAI) berencana membangun terowongan baru di jalur Gumitir untuk meningkatkan layanan perkeretapian di wilayah Daop 9 Jember.
KAI menilai terowongan Mrawan yang menghubungkan Banyuwangi – Jember telah berusia ratusan tahun dan kurang memenuhi standar dalam perkeretaapian modern.
Manajer Hukum dan Humas Daop 9, Cahyo Widiantoro mengatakan dimensi terowongan Mrawan adalah terowongan model lama. Beberapa jenis kereta moderan termasuk kereta barang tidak bisa melintas karena faktor tersebut.
Menurut Cahyo, terowongan lama itu juga kurang efisien ketika sekadar direnovasi seperti diperlebar atau ditinggikan dimensinya. Makanya KAI memutuskan akan membuat terowongan baru.
“Makanya untuk alasan optimalisasi layanan dan keselamatan maka KAI memutuskan akan membuat terowongan baru,” kata Cahyo, Jumat (8/8).
Pihaknya juga sudah menyebut usulan itu telah disampaikan ke Balai Teknik Perkeretapian Indonesia dan Dirjen Perkeretaapian. Rencana itu masih dalam kajian Kementerian Perhubungan.
“Saat ini rencana ini masih dalam kajian,” tegasnya.
Sebagai informasi, Terowongan Mrawan dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan menjadi bagian dari jalur kereta api strategis yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Terowongan ini mulai dibangun pada awal abad ke-20, dan diresmikan pada 1910 oleh perusahaan kereta api Belanda, Staatsspoorwegen (SS).
Dulunya jalur ini berfungsi secara ekonomi karena mendukung pengangkutan hasil perkebunan dan hasil bumi dari daerah-daerah pedalaman Jawa Timur menuju pelabuhan di Banyuwangi.
Terowongan ini terletak di Dusun Mrawan, Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Panjang terowongan sekitar 690 meter, menjadikannya salah satu terowongan kereta api terpanjang di Jawa Timur. Hingga saat ini, Terowongan Mrawan masih aktif dilintasi oleh kereta api yang beroperasi di Daop 9 Jember.