Kamp Olahraga Adaptif Kenalkan Ragam Olahraga untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Banyuwangi

oleh -87 Dilihat
IMG 20250811 WA0019
Para siswa dan pendampingnya ketika bermain soccer ball

KabarBaik.co – Perkins International bekerja sama dengan Teach For Indonesia BINUS University, dan PAVIC Filipina menyelenggarakan Kamp Olahraga Adaptif “Olahraga Tanpa Batas/Sport Without Limits” di Banyuwangi. Kamp akan digelar selama 2 hari, Senin – Selasa, (11-12/8).

Kamp itu digelar untuk memfasilitasi anak berkebutuhan khusus mendapat hak berolahraga sesuai dengan kebutuhan yang mereka miliki. Beberapa yang diajarkan seperti Bocce, Goal Ball, Soccer Ball serta beberapa cabang olahraga atletik. Kesemuanya telah diadaptasi.

Lead Educational Consultant Perkins International – Asia Pasific, Chen Min Perera melalui Project Manajer Perkins di Indonesia, Tuti Hendrawati mengatakan kamp ini adalah perayaan inklusi, kekuatan, dan keyakinan bahwa setiap anak berhak untuk belajar dan berkembang. Termasuk anak berkebutuhan khusus.

Ia menyebut olahraga bukan privilege, tapi hak setiap anak untuk bergerak, bermain, dan menjadi bagian dari tim. Ia yakin, olahraga adaptif memberikan manfaat fisik dan emosional bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti meningkatkan kekuatan dan koordinasi, meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan rasa memiliki.

“Perkins percaya bahwa setiap anak dapat belajar dan memiliki hak untuk hidup, bermain, mencintai, dan bekerja. Dengan dukungan dari semua pihak, kita dapat membuat olahraga adaptif menjadi lebih dapat diakses oleh anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Tuti.

Seringkali anak berkebutuhan khusus selalu terpinggirkan dalam hal olahraga terutama yang bersifat fisik. Mereka sering tidak diajak, diremehkan, atau bahkan terlalu dijaga. Padahal mereka sebenarnya punya kemampuan.

Oleh karenanya, melalui Kamp Olahraga Adaptif, Perkins mengajak masyarakat melihat dari sudut pandang yang berbeda lewat kesetaraan, adaptasi dan potensi manusia.

“Anak-anak ini juga pantas ngerasain hal yang sama. Dan tugas kitalah buat kasih mereka kesempatan itu. Biarkan mereka belajar ambil risiko, belajar mimpin, percaya sama tim, dan berani coba lagi. Kasih mereka ruang untuk tumbuh, karena dari situlah kepercayaan diri yang sejati muncul,” terangnya.

Oleh karenanya untuk mengamplifikasi itu, selain diikuti siswa, kamp juga diikuti guru serta orangtua. Di Banyuwangi peserta berasal dari SLB Negeri Banyuwangi, SLB Negeri Tamanagung, SLB PGRI Jajag, SLB Matahati dan SLB Negeri Panggung Sari Kabupaten Trenggalek.

Dalam kamp ini dihadirkan Dr. Lauren Lieberman, Distinguished Service Professor dari State University of New York, dan Mr. Roden, Vice President PAVIC Filipina untuk memberikan mentoring.

“Harapannya nanti olahraga adaptif ini bisa diterapkan di sekolah, sehingga para siswa berkebutuhan khusus dapat terfasilitasi. Itu yang utama, bila perlu kedepan bisa dibuat kompetisi antar siswa supaya lebih menarik,” tegasnya.

Sementara itu, Pengawas Satkordik, Cabdindik Jatim Banyuwangi Muhammad Jaenudin mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Perkins tersebut. Menurutnya hal itu akan menambah model pendidikan bagi para siswa berkebutuhan khusus.

“Kami akan mendukung kegiatan ini untuk diterapkan di SLB-SLB yang ada di Banyuwangi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.