Kasus Siswi SD Gresik Dicolok Tusuk Pentol, Polisi Ungkap CCTV Mati

oleh -853 Dilihat

GRESIK – Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengungkapkan, Tim Labfor Polda Jatim telah mengeluarkan hasil recovery DVR CCTV terkait kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswi kelas 2 SDN 236 Gresik mengalami penurunan penglihatan. Ternyata saat kejadian 7 Agustus 2023, CCTV dalam kondisi mati.

Hal itu dibeberkan dalam pers rilis di Aula Sarja Arya Racana Mapolres Gresik, Kamis (21/9/2023). Bentuk keprihatinan pemerintah daerah, rilis kali ini dihadiri jajaran Forkopimda Gresik. Tampak Bupati Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Aminatun Habibah, Kajari Nana Riana, Ketua DPRD Much Abdul Qodir dan sejumlah kepala OPD.

AKBP Adhitya menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 47 saksi, di samping sudah meminta bantuan Labfor Polda Jatim untuk recovery DVR CCTV. Dari semua ketarangan yang dikumpulkan, belum ada saksi atau petunjuk yang mengarah kepada kejadian yang dilaporkan korban.

Baca juga:  Setahun, Polres Gresik Tangkap 48 Pesilat Gegara Pengeroyokan

“Fakta yang ditemukan, belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun kami akan terus menambah jumlah saksi untuk membuat kasus ini terang. Sementara dari hasil pemeriksaan DVR CCTV, didapati CCTV sekolah tidak aktif sejak 1 Juni – 18 Agustus. Sehingga tidak ada rekaman saat kejadian,” tukasnya.

Lulusan Akpol 2002 itu membeberkan lebih lanjut, bahwa kamera di lokasi diketahui terakhir aktif pada 1 Juni, setelah itu mati. 18 Agustus baru DVR dinyalakan, DVR itu tidak merekam situasi kejadian di sekolah. “Tidak ada rekaman CCTV saat kejadian. Hasil recovery bahwa log file di DVR tersebut memang tidak ada. Misalkan dihapus, log file -nya pasti masih ada,” imbuhnya.

Dugaan penganiayaan yang dialami siswi kelas 2 SDN 236 Gresik hingga mengalami penurunan penglihatan akibat dicolok tusuk pentol oleh kakak kelas, terus menggelinding. Hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan fakta bahwa tidak ada tanda – tanda kekerasan pada mata korban, SAH (8).

Baca juga:  Kondusifitas Kamtibmas, Kapolres Gresik Atensi Pembongkaan Tugu Silat dan Pemilu 2024

Hal itu disampaikan dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina, dr. Bambang Tuharianto saat pers rilis di Mapolres Gresik, Kamis (21/9/2023). Dikatakan, pemeriksaan dilakukan dengan alat canggih MRI. Hasilnya tidak ditemukan kelainan apapun.

“Sudah kami lakukan pemeriksaan, jadi penglihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat -alat yang tersedia RSUD Ibnu sina tidak kami temukan kelainan apapun,” beber dr. Bambang Tuharianto.

Setelah itu dilanjutkan pemeriksaan MRI, yakni pemeriksaan menggunakan alat canggih untuk melihat bekas – bekas atau apapun kelainan yang sifatnya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. “Ternyata dari hasil pemeriksaan itu tidak didapatkan kelainan apapun,  bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf tidak ada,” tukasnya.

Baca juga:  Polres Gresik Siap Amankan Malam Tahun Baru 2024

“Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas – bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun. Benar ada penurunan fungsi penglihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan,” kata dr. Bambang melanjutkan.

Adapun, untuk penurunan mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan saja. Sedangkan mata kiri korban SAH dalam keadaan baik-baik saja. Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. “Seberapa jelek, kondisi korban saat ini hampir buta,” terangnya.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.