KabarBaik.co – Keajaiban terjadi di tengah duka runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Seorang santri bernama Alfatih ditemukan selamat setelah tertimbun reruntuhan selama tiga hari.
Sang ayah, Abdul Hanan, tak pernah kehilangan harapan. Di tengah proses evakuasi yang menegangkan, ia terus meyakini bahwa putranya masih hidup di bawah timbunan bangunan.
“Anak saya masih belum ditemukan, tapi saya yakin dia masih berada di bawah reruntuhan. Saya yakin anak saya masih hidup,” cerita Hanan kepada KabarBaik.co di posko evakuasi, Sabtu (4/10).
Keyakinan itu akhirnya terbayar. Pada hari ketiga pencarian, tim penyelamat menemukan Alfatih dalam keadaan masih bernapas. Ia segera dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif.
Alfatih sempat menceritakan detik-detik sebelum tak sadarkan diri. Ia mengaku masih sempat berkomunikasi dengan teman di sebelahnya yang juga terjebak, sebelum akhirnya tertidur lelap.
“Waktu itu saya tertidur pulas. Saya sempat ngobrol sama teman di sebelah, tapi habis itu enggak sadar lagi,” tuturnya lirih.
Aktivitas petugas penyelamat yang mencongkel bagian bawah lantai kemudian membangunkan ‘tidur panjangnya’.
“Aku tanya, apa sudah bisa keluar. Terus keluarnya itu kayak merangkak, sedikit-sedikit,” kenang Alfatih.
Beruntung, tubuhnya terlindungi gundukan pasir dan wajahnya tertutup lembaran seng yang melindungi dari tekanan reruntuhan berat di atasnya. Kondisi inilah yang diyakini membuat Alfatih selamat dari maut. (*)