Keajaiban di Tengah Duka: Santri Al Khoziny Bangun Setelah Tertidur 3 Hari Dalam Reruntuhan

oleh -126 Dilihat
WhatsApp Image 2025 10 04 at 1.45.43 PM
Alfatih dirawat di RSUD didampingi sang ayah

KabarBaik.co – Keajaiban terjadi di tengah duka runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Seorang santri bernama Alfatih ditemukan selamat setelah tertimbun reruntuhan selama tiga hari.

Sang ayah, Abdul Hanan, tak pernah kehilangan harapan. Di tengah proses evakuasi yang menegangkan, ia terus meyakini bahwa putranya masih hidup di bawah timbunan bangunan.

“Anak saya masih belum ditemukan, tapi saya yakin dia masih berada di bawah reruntuhan. Saya yakin anak saya masih hidup,” cerita Hanan kepada KabarBaik.co di posko evakuasi, Sabtu (4/10).

Keyakinan itu akhirnya terbayar. Pada hari ketiga pencarian, tim penyelamat menemukan Alfatih dalam keadaan masih bernapas. Ia segera dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Alfatih sempat menceritakan detik-detik sebelum tak sadarkan diri. Ia mengaku masih sempat berkomunikasi dengan teman di sebelahnya yang juga terjebak, sebelum akhirnya tertidur lelap.

“Waktu itu saya tertidur pulas. Saya sempat ngobrol sama teman di sebelah, tapi habis itu enggak sadar lagi,” tuturnya lirih.

Aktivitas petugas penyelamat yang mencongkel bagian bawah lantai kemudian membangunkan ‘tidur panjangnya’.

“Aku tanya, apa sudah bisa keluar. Terus keluarnya itu kayak merangkak, sedikit-sedikit,” kenang Alfatih.

Beruntung, tubuhnya terlindungi gundukan pasir dan wajahnya tertutup lembaran seng yang melindungi dari tekanan reruntuhan berat di atasnya. Kondisi inilah yang diyakini membuat Alfatih selamat dari maut. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.