KabarBaik.co – Kebakaran hebat melanda tempat penyulingan minyak dan gas (migas) tradisional milik warga di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Kepulan asap pekat membumbung tinggi hingga membuat warga sekitar panik karena sempat dikira berasal dari sumur migas Tapen milik PT Pertamina EP.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Asap hitam tebal tampak membubung dari area penyulingan hingga terlihat dari kejauhan. Warga yang melihat langsung berlarian ke luar rumah dan berusaha memastikan sumber kebakaran. “Bukan sumur Pertamina yang terbakar, tapi pangkalan BBM milik Adit, warga sini,” jelas Ali, salah seorang warga setempat, Kamis (23/10).
Hal senada disampaikan Ulum, warga lainnya. Menurutnya, api diduga muncul akibat korsleting pada kendaraan pengangkut bahan bakar. “Kabarnya mobil pengangkut BBM konslet, terus nyambar ke minyak yang ada di pangkalan,” ujarnya.
Akibat kebakaran itu, aktivitas warga sekitar sempat lumpuh. Lokasi kebakaran yang berdekatan dengan SMPN 1 Senori menjadikan proses belajar mengajar dihentikan. Pihak sekolah memulangkan seluruh siswa karena khawatir ada zat beracun yang terkontaminasi dari asap kebakaran.
“Siswa-siswi kami pulangkan lebih awal karena khawatir ada bahan beracun dari kebakaran,” terang salah satu guru, Mas’tiah.
Kepala Desa Sidoharjo, Sri Nur Cahyaningsih, memastikan bahwa lokasi kebakaran bukan berada di area sumur migas milik PT Pertamina EP, melainkan di lahan warga yang digunakan sebagai tempat penyulingan tradisional. “Lokasinya jauh dari sumur Pertamina, api ada di tempat penyulingan milik warga. Beruntung tidak merembet ke permukiman,” ungkapnya.
Sementara, petugas pemadam kebakaran kabupaten Tuban berusaha memadamkan api yang sulit dijangkau mobil damkar akibat akses jalan menuju lokasi sempit. “Mobil pemadam belum bisa masuk karena jalan kecil dan sulit dilalui,” tambah Sri Nur.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kebakaran maupun total kerugian yang dialami pemilik tempat penyulingan tradisional tersebut. Sementara Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. (*)






