KabarBaik.co – Sebagai bentuk syukur atas penetapan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional pada 2025, keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Santri menggelar tasyakuran di Masjid Baitul Mukminin, Jombang.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari kader Banser, pengurus ranting NU, sesepuh Ansor, hingga warga setempat.
Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti acara tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada jasa besar Gus Dur bagi bangsa Indonesia.
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Jombang, Taufiqi Fakkaruddin Assilahi (Gus Fiqi), menyampaikan rasa bangga atas penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional.
“Bagi kami, Gus Dur adalah guru bangsa. Beliau mengajarkan keberanian moral, terutama di saat banyak orang memilih untuk diam,” ujar Gus Fiqi Minggu (16/11).
Menurutnya, gelar Pahlawan Nasional ini bukan hanya sebuah kebanggaan bagi NU, tetapi juga merupakan penghormatan bagi Jombang, tanah kelahiran Gus Dur.
“Gus Dur mengajarkan kita tentang kemanusiaan ketika sebagian orang sibuk membangun sekat, dan cinta tanah air yang melampaui kepentingan politik apapun,” tambahnya.
Gus Fiqi juga mengingatkan generasi muda NU, khususnya Ansor dan Banser, untuk meneladani prinsip-prinsip keberanian Gus Dur.
“Gus Dur mengajarkan kita untuk berani membela yang lemah, melawan ketidakadilan, dan menyuarakan kebenaran meskipun itu berlawanan dengan arus utama,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa tasyakuran ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan deklarasi moral untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur.
“Kami harus melanjutkan perjuangan Gus Dur melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan kebangsaan yang semakin kompleks,” ungkap Gus Fiqi.
Selama doa bersama, para peserta berharap agar perjuangan Gus Dur tidak hanya dikenang melalui gelar, tetapi juga dilanjutkan dengan aksi nyata dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Bagi para kader Ansor Jombang, tasyakuran ini menjadi pengingat bahwa semangat perjuangan Gus Dur harus hidup dalam setiap langkah dan kebijakan yang diambil, serta dalam keberanian untuk melawan ketidakadilan di masa kini,” pungkas Gus Fiqi. (*)






