KabarBaik.co – Memasuki puncak musim kemarau tahun ini, sejumlah desa di Bojonegoro kini mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Seperti yang dialami Warga RT 01 RW 08 Dusun/Desa Meduri, Margomulyo, Bojonegoro yang sejak sebulan terakhir mulai mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Desa Meduri Hariyono mengatakan laporan warga masuk sejak sebulan terakhir. Warga terpaksa menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk mengambil air dari sungai atau sumber terdekat.
“Setelah ada laporan, kami langsung mengajukan bantuan distribusi air bersih ke BPBD Bojonegoro agar kebutuhan warga bisa segera tertangani,” ujarnya, Senin (9/9).
Salah seorang warga, Suyatun, mengaku cukup kesulitan mencari air.
“Kami biasanya pergi ke sungai yang masih ada airnya, jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah. Itu pun harus naik sepeda motor sambil membawa jerigen,” tuturnya.
Menanggapi laporan tersebut, BPBD Bojonegoro menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kesulitan air bersig. Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi menyebut distribusi dilakukan menggunakan satu unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter.
“Air ini diperkirakan mencukupi kebutuhan warga hingga dua sampai tiga hari. Jika ada permintaan lagi, kami siap kirim kembali agar tidak ada warga yang kesulitan air bersih,” jelas Heru.
Heru menambahkan, hingga kini BPBD sudah menerima laporan kekeringan dari delapan kecamatan di sepuluh titik yakni Kecamatan Kepohbaru (SMA N 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, MTsN Kepohbaru), Sugihwaras (Desa Siwalan), Sumberejo (Desa Karangdinoyo), Temayang (Desa Papringan), Sekar (Desa Bobol), Margomulyo (Desa Meduri), Dander (Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem), dan Sukosewu (Desa Sumberejokidul). (*)