KabarBaik.co – Upaya meningkatkan kualitas layanan ibadah haji dan umrah terus diperkuat. Kementerian Haji dan Umrah RI bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi membuka Program Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah, Rabu (19/11) kemarin, sebagau inisiatif anyar yang menjadi bagian dari agenda transformasi penyelenggaraan haji nasional.
Program yang digelar di Tangerang ini diikuti 100 peserta dari unsur pemerintah, Kanwil Kemenag, hingga organisasi masyarakat. Menariknya, komposisi peserta didominasi perempuan mencapai 60 persen. Ini menunjukkan semakin besarnya peran pembimbing perempuan dalam ekosistem perhajian.
Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah RI Dahnil Anzar Simanjuntak, Plt. Dirjen Bina Penyelenggaraan Haji dan Umrah Puji Rahardjo, Wakil Dekan I Fita Fatkhurrahmah, Wakil Dekan II Rubiyanah, serta Kasubdit Bina Jemaah Haji Khalilurrahman.
Keterlibatan pimpinan kementerian dan perguruan tinggi ini menegaskan komitmen kolaboratif dalam meningkatkan profesionalitas pembimbing ibadah.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Haji dan Umrah RI menyampaikan apresiasi kepada UIN Jakarta sebagai PTKIN pertama yang menggelar sertifikasi tersebut. Ia menekankan bahwa program ini merupakan implementasi arahan Presiden untuk memastikan transformasi penyelenggaraan haji berjalan secara inklusif.
“Presiden berpesan bahwa transformasi haji harus menjaga semangat persatuan. Pemerintah ingin mengakumulasikan capaian dari para pendahulu, memperkuat keunggulan yang sudah ada, dan menciptakan keunggulan baru dalam pelayanan haji Indonesia,” ujar Wamen, seperti dilansir dari laman resmi Kemenhaj RI.
Dahnil juga menyoroti pentingnya memperbanyak pembimbing perempuan, mengingat mayoritas jamaah haji Indonesia adalah perempuan dan kebutuhan layanan khusus masih belum seluruhnya terpenuhi.
“Data menunjukkan banyak kebutuhan jamaah perempuan yang belum sepenuhnya terlayani. Maka peningkatan kualitas dan jumlah pembimbing perempuan menjadi prioritas,” lanjutnya.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar, turut menyampaikan apresiasi atas kolaborasi strategis dengan Kemenhaj RI. Ia berharap program sertifikasi dapat berjalan berkelanjutan sebagai instrumen penguatan kompetensi pembimbing ibadah.
“Ini langkah penting untuk memastikan pembimbing haji dan umrah memiliki kompetensi standar dan memahami kebutuhan jamaah secara profesional. Kami siap mendukung agar program ini terus berlanjut dan melahirkan SDM yang berkualitas,” ujarnya.
Selain program sertifikasi, Kemenhaj RI juga mendorong UIN Jakarta membentuk pusat kajian haji sebagai wadah pengembangan riset, literasi keilmuan, serta perumusan kebijakan yang dapat memperkuat penyelenggaraan haji dan umrah di Indonesia. (*)






