KabarBaik.co – Inovasi pertanian modern berbasis edukasi kini hadir di Kabupaten Bojonegoro. Salah satunya Kenep Smart Village (Kensvil) yang berlokasi di Desa Kenep, Kecamatan Balen. Program ini resmi diluncurkan sebagai kawasan wisata pertanian.
Kensvil merupakan inisiatif yang menggabungkan konsep pertanian modern, edukasi, dan wisata berbasis pengalaman. Mengusung teknologi greenhouse seperti yang digunakan di Belanda, Kensvil didesain sebagai kawasan wisata pertanian yang tidak hanya menyuguhkan pemandangan indah, tetapi juga sarat ilmu dan inspirasi.
Owner Kensvil, Ismail Fahmi, menyampaikan bahwa Kensvil dibangun dengan semangat untuk menghadirkan desa wisata yang berbeda dari biasanya. “Inovasi wisata ini bukan hanya untuk memanjakan mata, tapi juga menyuburkan wawasan. Kensvil dapat digunakan sebagai tempat pelatihan, edukasi pertanian, membuat konten kreatif,” jelasnya, Jum’at (4/7).
Ismail yang dikenal sebagai ahli teknologi informasi dan penggagas aplikasi pemantau media sosial Drone Emprit, ingin membuktikan bahwa pelaku IT juga harus turut berpikir tentang isu-isu pangan dan ekonomi. Ia menekankan pentingnya kontribusi lintas disiplin dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis teknologi.
Mengusung konsep experience tourism, Kensvil diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata baru sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. “Kami ingin desa ini tidak hanya dikunjungi, tapi juga menginspirasi,” imbuh Ismail, alumnus SMAN 1 Bojonegoro dan lulusan S-3 Universitas Groningen, Belanda.
Di lokasi ini menyuguhkan green House berukuran luas dengan tanaman berbagai jenis anggur serta tanaman buah melon.
Plt Kepala DKPP Bojonegoro, Zaenal Fanani, mengapresiasi terobosan Desa Kenep yang kini menjelma menjadi desa cerdas (smart village) dan menjadi prototipe pertanian masa depan dengan pemanfaatan greenhouse dan teknologi Internet of Things (IoT).
“Pertanian Bojonegoro menghadapi tantangan yang semakin berat. Greenhouse adalah salah satu solusi andalan. Tahun depan kami rencanakan pengadaan lebih banyak unit greenhouse untuk petani, khususnya generasi milenial,” ungkap Zaenal.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga menyatakan komitmennya untuk mendukung petani muda melalui penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta fasilitasi kelompok tani milenial. Harapannya, Kensvil menjadi model pembelajaran sekaligus penggerak ekonomi lokal berbasis pertanian cerdas. (*)






