KabarBaik.co – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Yudian Wahyudi, melakukan ziarah kebangsaan ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Jumat (20/6).
Ziarah ini dilakukan dalam rangka memperingati haul Presiden pertama Republik Indonesia tersebut.
Menurut Yudian, ziarah merupakan bentuk silaturahmi spiritual, doa, dan ungkapan rasa syukur atas jasa besar Ir. Soekarno sebagai proklamator dan penggagas ideologi bangsa.
“Ziarah ini pada dasarnya adalah silaturahmi, mendoakan, dan bersyukur. Terutama untuk Bung Karno, karena beliau adalah proklamator. Jangan pernah menganggap orang yang mati di jalan Tuhan itu mati. Mereka hidup, bahkan diberi rezeki oleh Tuhan,” ungkapnya.
Yudian menambahkan, meski Bung Karno secara biologis telah wafat, secara spiritual beliau tetap hidup karena perjuangan dan pemikirannya terus memberikan dampak nyata bagi bangsa.
Menurutnya, kegiatan ziarah pun memiliki makna yang mendalam, termasuk dalam mendukung kehidupan masyarakat kecil seperti pelaku UMKM.
“Ziarah ini memberi pelajaran penting. Salah satunya bahwa Bung Karno masih menghidupi yang hidup. Dalam arti kecil, kegiatan ini juga menggerakkan UMKM,” ujarnya.
Ia menyebut Bung Karno sebagai tokoh yang paling berhasil meneladani prinsip revolusi tanpa kekerasan dan teori politik kebhinekaan.
Salah satu sumber pemikiran Bung Karno, menurut Yudian, adalah buku-buku keislaman yang dikirim oleh Ahmad Hasan dari Persatuan Islam ketika Bung Karno diasingkan ke Ende.
“Dari sanalah Bung Karno melahirkan prinsip besar yang menjadi pedoman hidup: kembali ke Alquran, Hadits, dan ilmu pengetahuan,” pungkas Yudian.(*)