KabarBaik.co- Di daerah Cicalengka, Jawa Barat, beredar sebuah kisah tua yang masih dibicarakan hingga kini, terutama oleh para orang tua kepada anak-anaknya. Konon, ada kereta kencana gaib yang muncul di jalanan sepi atau di sekitar hutan kecil Cicalengka pada malam-malam tertentu.
Asal-usul Kisah
Menurut cerita turun-temurun, kereta ini dulunya adalah milik seorang bupati kaya dari zaman kolonial. Sang bupati terkenal kejam, suka merampas tanah rakyat, dan memperlakukan pekerjanya dengan semena-mena. Ketika ia meninggal, arwahnya tidak pernah tenang karena kutukan orang-orang yang dizalimi.
Beberapa orang percaya, arwahnya terperangkap dalam kereta kencana emas yang dulu ia banggakan. Kini, kereta itu muncul sebagai pengingat dan kutukan abadi.
Penampakan Kereta
Kereta kencana ini konon muncul menjelang tengah malam, diiringi suara derap kuda yang menggema, meski tidak ada satu pun jejak tapak yang tertinggal di tanah. Orang-orang yang pernah mengaku melihatnya mengatakan:
- Roda kereta tidak menyentuh tanah, melainkan melayang beberapa jengkal di atas jalan.
- Kudanya hitam legam dengan mata merah menyala.
- Dari dalam kereta terdengar tawa angkuh seorang pria tua, kadang disertai tangisan wanita yang terikat di dalamnya.
Kereta itu selalu melintas cepat, lalu menghilang di tikungan atau kabut tanpa meninggalkan bekas.
Pantangan yang Dikenal Warga
Masyarakat setempat percaya ada pantangan terkait kereta ini:
- Jangan berdiri di tengah jalan saat mendengar suara derap kuda misterius, karena kereta bisa “menggiring” orang ke alam gaib.
- Jangan memanggil atau menantang suara itu. Konon, orang yang berani berteriak akan jatuh sakit atau menghilang.
- Jangan mengikuti arah suara meski penasaran, sebab yang mengikuti akan dibawa masuk ke dalam kereta dan tidak pernah kembali.
Cerita yang Masih Hidup
Beberapa warga Cicalengka mengaku pernah mendengar suara kuda di jalan sepi menuju perkebunan, padahal tidak ada satu pun kuda yang lewat. Ada pula yang bercerita tentang pengendara motor yang hampir disambar kereta itu, tetapi selamat setelah menepi dan menutup mata.
Mitos ini membuat sebagian orang enggan melewati jalan-jalan sepi di Cicalengka saat larut malam. Mereka percaya, kereta kencana misterius itu masih berkeliling, menagih dosa-dosa masa lalu tuannya.