Kerusuhan Konser Gilga Sahid di Kota Batu Diwarnai Adu Jotos dan Tarif Parkir Mahal

Reporter: P. Priyono
Editor: Gagah Saputra
oleh -557 Dilihat
Suasana rusuh saat Konser Gilga Sahid di Kota Batu

KabarBaik.co – Malam penutupan KWB Ramadan Festival benar-benar meriah. Berlangsung di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Kamis, (4/4) tadi malam. Penampilan Gilga Sahid berhasil membius ribuan masyarakat yang menyaksikan.

Namun begitu, gemerlapnya malam puncak itu tercederai berbagai hal tak mengenakan, hingga viral di berbagai platform media sosial (medsos). Seperti tarif parkir tak wajar, sejumlah penonton kecopetan hingga adu jotos antar penonton.

Salah satu yang menarik, berasal dari unggahan akun Instagram @infobatusam, banyak masyarakat yang mengeluhkan tarif parkir tak wajar. Yakni mulai Rp10 ribu hingga Rp35 ribu per kendaraan. Masyarakat juga mengeluhkan, kenapa halaman parkir belakang Pasar Induk Among Tani tak difungsikan, padahal kosong kendaraan.

“Area parkir di halaman Pasar Induk Among Tani kosong. Hanya ada beberapa kendaraan saja. Tapi malah disuruh parkir diluar pasar dan di pinggir jalan raya, yang bisa menghambat dan mengganggu arus lalu lintas,” tulis akun tersebut disambut ratusan cuitan dari netizen yang mengeluhkan hal yang sama.

Baca juga:  Long Weekend, Okupansi Perhotelan Kota Batu Capai 60 Persen

Atas keluhan itu, Kabid Parkir Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi menyatakan, sesuai arahan Kapolres Batu dalam rapat koordinasi yang telah diselenggarakan sebelumnya. Pada event Gilga tak diizinkan menyediakan parkir di tepian jalan umum, karena menyebabkan potensi kemacetan.

“Kemudian kami memberikan masukan dan saran, bagaimana kalau parkir di terminal Kota Batu. Untuk menghindari parkir di tepian jalan umum dan telah disetujui oleh forum dalam rapat koordinasi tersebut,” ujar Chilman, Jumat, (5/4).

Karena telah disetujui dalam forum, kemudian Dishub Kota Batu melanjutkan komunikasi dengan UPT Terminal Kota Batu Dishub Provinsi Jatim. Untuk bisa membuka parkir di terminal.

“Event kemarin tidak ada rekomendasi dan izin kepada jukir atau pengelola parkir di tepian jalan unum. Karena itu, kami himbau semua kendaraan masuk. Ada yang masuk ke terminal, gang kampung dan lain sebagainya,” papar dia.

Namun karena sebagian besar pelaksana parkir adalah masyarakat sekitar, pemuda, karang taruna dan perwakilan masyarakat, terjadilah hal kurang mengenakan tersebut.

Baca juga:  Pemkot Batu Segera Hapus Koordinator Jukir di Titik Parkir Pinggir Jalan

Chilman mengungkapkan, jika sebelumnya pihaknya telah melayangkan himbau melalui tokoh masyarakat. Agar penarikan parkir seyogyanya tidak sampai di luar kewajaran. Akan tetapi, kondisi di lapangan diluar kemampuannya untuk mengendalikan.

“Kegiatan preemtif sudah kami laksanakan. Melalui informasi dan edukasi kepada kelompok masyarakat yang menjalankan parkir. Jika tidak ada parkir di tepian jalan umum, maka dari tarif parkir tersebut juga tidak ada retribusi yang masuk kepada Dishub,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, karena bukan termasuk parkir di tepian jalan umum. Maka kewajiban kepada pemerintah daerah masuk melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), bukan lagi melalui Dishub.

“Entah nanti akan masuk pajak daerah atau retribusi parkir tempat khusus kami belum tahu. Tapi pengelola parkir sebelumnya sudah kami minta koordinasi dengan panitia. Untuk menjembatani ke OPD terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Batu, Iptu Mawang Kenti Praptiwi menyampaikan, dari kerusuhan yang timbul dalam event tersebut, tidak ada pihak yang diamankan. Karena setelah adanya kericuhan, anggotanya langsung melerai dan menyelesaikan di tempat.

Baca juga:  Sambut Pilkada Kota Batu 2024, PKS Prioritaskan Usung Kader Internal

“Ada keributan yang terjadi. Tapi langsung dilerai dan diselesaikan oleh anggota kami yang bertugas. Untuk pemicu keributan tersebut bisa terjadi karena apa, kami tidak tahu. Karena langsung selesai begitu saja. Tidak sampai kami amankan,” paparnya.

Untuk mengamankan konser tersebut, pihaknya menerjunkan ratusan personal kemanan. Total personel dari Polri sebanyak 100 personel diterjunkan. Kemudian ditambah dari TNI, Dishub dan Satpol PP Kota Batu.

Di sisi lain, untuk masalah kehilangan handphone ataupun penonton kecopetan, dia mengungkapkan belum ada laporan masuk. Hal tersebut tak dipungkiri, sebab suasana penonton sangat penuh. Bahkan dari sore hari, penonton sudah berdatangan.

“Aparat sudah berupaya mengamankan sebaik mungkin. Pola pengamanan aparat kami sebar, ada yang di bawah, di atas dan di dalam area. Untuk meminimalisir terjadinya hal itu, kami juga sudah sampaikan ke MC untuk turut menyampaikan pesan Kamtibmas kepada para penonton,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.