Kisah Jukir di Jember Temukan 2 Makam Pejuang Peta di Bangunan Kosong Bekas Kantor Kecamatan Tanggul

Reporter: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra
oleh -602 Dilihat
Kondisi makam Pejuang di bekas kantor Kecamatan Tanggul. (Dwi Kuntarto Aji).

KabarBaik.co – Seorang juru parkir (Jukir) temukan dua makam pejuang 45 yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember.

Makam tersebut berada di sebuah bangunan yang konon merupakan bekas kantor kecamatan Tanggul.

Pria 48 tahun bernama Karyono tersebut mengaku menemukan makam tersebut pada tanggal 9 Juni 2024 kemarin. Saat itu, dirinya tengah membersihkan bangunan bekas kantor kecamatan tersebut bersama temannya. Kondisi bangunan saat itu kotor dan bagian luarnya dipenuhi oleh semak belukar.

“Saya memang jaga parkir di tempat ini. Kan di depan itu dijadikan restoran Mie Apong dan Mixue. Jadi setiap hari saya juga diam di sini. Waktu itu saya bersih-bersih bagian belakang bangunan ini, soalnya banyak rumput-rumput liar,” ujar Karyono, Senin (17/6).

“Waktu itu saya sedang bersih-bersih, saya kaget kok ada semacam nisan gitu ditutupi rumput dan tanah, setelah saya bersihkan ternyata benar, itu nisan bertuliskan pejuang 45. Yang satu atas nama Soedjono dan satu lagi atas nama Sulaeman,” ungkapnya.

Baca juga:  Idul Adha Kian Dekat, Pedagang Arang dan Tusuk Sate di Jember Banjir Orderan

Ia menjelaskan, lokasi dua makam pejuang itu berada di sisi sebelah timur bangunan bekas kantor kecamatan Tanggul dan dibatasi dengan sebuah pagar pembatas yang hanya berjarak kurang dari 50 sentimeter.

“Ya kedua makam yang berjejeran itu diapit sama tembok bangunan dan pagar pembatas, jadinya sempit, paling kurang dari setengah meter. Jadi memang ini makam tidak ada yang tahu, dan baru tahu kemarin saat saya temukan itu,” jelasnya.

Setelah itu Karyono mengaku langsung melaporkan temuan tersebut pada Koramil Tanggul yang lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter dari kedua makam pejuang itu.

“Setelah menemukan makam itu, saya langsung lapor ke pihak Koramil, saat itu anggota dari Babinsa Koramil Tanggul sempat datang dan melihat dua makam ini, bahkan dari pihak kecamatan dan desa juga sudah datang ke sini,” terang Karyono.

Sementara itu, Bintara Komunikasi Sosial (Bati Komsos) Koramil Tanggul, Sertu Laode Kasmir mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kebenaran temuan dua makam pejuang tersebut dan saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Baca juga:  DPRD Jember Akan Dalami Soal Penyaluran Bansos dan Hibah

“Iya benar ada temuan makam pejuang atas nama Soedjono dan Sulaeman. Lokasinya di dekat Koramil Tanggul, lebih tepatnya di sebuah bangunan bekas kantor kecamatan Tanggul yang sekarang sudah menjadi restoran Mie Apong dan Mixue,” ujar Kasmir saat dikonfirmasi.

Kasmir mengatakan, pihaknya saat ini masih mencari silsilah keluarga atau ahli waris dari kedua pejuang yang dimakamkan di situ.

“Informasi ini sudah diteruskan oleh bapak Danramil ke Kodim hingga ke Kodam juga. Kita juga masih mencari siapa ahli waris dari kedua pejuang yang dimakamkan di situ untuk nantinya kita bisa ambil tindakan lebih lanjut,” ucapnya.

Terkait sejarah dari makam kedua pejuang itu, kata Kasmir menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari seorang veteran tentara, pejuang atas nama Soedjono dulunya merupakan seorang pejuang peta (relawan pembela tanah air) yang berjuang mengusir penjajah di wilayah Tanggul, Semboro dan sekitarnya.

“Jadi bapak Soedjono yang makamnya baru ditemukan ini dulunya adalah pejuang Peta. Itu berdasarkan informasi dari rekan seangkatan almarhum atas nama bapak Ilyas yang saat ini masih hidup dan tinggal di Semboro. Nah kalau yang atas nama Sulaeman ini, kita masih belum tahu sejarahnya dan masih kita telusuri,” beber Kasmir.

Baca juga:  Genjot Percepatan Penanganan Stunting, Pemkab Jember Tetapkan 50 Desa Jadi Lokus

Lebih lanjut Kasmir berujar jika tak ada satupun warga ataupun tetua di wilayah Tanggul yang mengetahui secara pasti bagaimana kedua pejuang itu bisa dikuburkan di situ.

“Kalau bangunan bekas kecamatan itu tanahnya adalah milik desa. Nah kita juga bingung, kok bisa kedua pejuang itu dimakamkan di situ. Karena memang masyarakat dan tetua di sekitar sini juga tidak ada yang tahu,” jelasnya.

Ia mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan muspika, tentang bagaimana nasib dari kedua makam ini ke depannya.

“Yang jelas nanti setelah ditemukan ahli warisnya, ada kemungkinan untuk dipindah ke tempat yang lebih layak,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.