Kisah Sumiyati, Agen Pegadaian yang Mengemaskan Indonesia dari Desa

oleh -96 Dilihat
IMG 20251014 WA0019
Sumiyati saat melayani kastamer cicilan emas di toko kelontongnya di Dusun Krajan, Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

KabarBaik.co – Berkilau! Begitu kesan pertama yang terlihat dari Sumiyati, 47 tahun, saat ia melayani seorang nasabah di dalam toko sembako samping rumah di Dusun Krajan, Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (11/10).

Di jari-jari tangannya, terbubuh beberapa biji cincin emas. Ada juga sepuluh gelang emas melingkar di pergelangan tangannya.

Tapi bukan perhiasan-perhiasan itu yang membuat Sumiyati tampak berkilau. Semangatnya dalam mengajak nasabah untuk menabung emas yang membuat auranya begitu terasa bergemerlap.
Sumiyati adalah Agen Pegadaian. Ia sudah dua tahun menjadi mitra badan usaha milik negara itu.

Di depan toko kelontongnya yang berada di Kaki Gunung Ijen, terpampang papan besar penanda agen. Kode agennya: 6042224008.

Tepat di di sudut belakang toko kelontong, terdapat meja tempat ia biasa melayani para nasabah. Meja ini menjadi saksi kisah dan upaya Sumiyati dalam #mengeEMASkanindonesia dari desa.

Kepada nasabahnya siang itu, Sumiyati tengah mengenalkan beberapa program tabungan Pegadaian. Melalui Aplikasi Tring by Pegadaian, ia telaten mengajari cara menabung, menggadai, ataupun mencicil emas secara gampang.

“Saya sudah dari dulu senang menabung emas. Baik perhiasan maupun batangan. Jadi saya sangat antusias apabila harus mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama,” kata ibu tiga anak itu.

Saat membutuhkan dana segar yang cepat, Sumiayati memilih untuk menggadaikan emasnya ke Pegadaian. Jika uang pengganti sudah ada, ia buru-buru menebusnya.

Aktivitas gadai emas yang beberapa kali ia lakukan di UPS Simpang Lima Banyuwangi itulah yang mengantarkannya menjadi agen.

“Petugasnya sudah hafal dengan wajah saya. Lalu saya ditawari jadi agen, saya mau. Saya terus diajari cara tera dan menghitung kadar emas,” kata dia.

Tak ingin setengah-setengah menjadi agen, Sumiyati lalu membeli kaca pembesar dan alat timbangan digital sebagai pelengkap peralatan kerjanya.

Sebelum menjadi Agen Pegadaian, aktivitas Sumiyati di toko kelontong selama 20 tahun hanya berkuatat dengan melayani transaksi pembeli. Kini, kesehariannya jadi semakin asyik sebab ia turut mengenalkan dan mengajak para pembeli untuk mengenal program-program Pegadaian.

“Saya mulai promosi-promosi ke orang yang datang ke warung. Yang terbanyak adalah orang-orang yang mau gadai emasnya. Tapi saya juga kenalkan program lainnya seperti menabung dan mencicil emas,” imbuhnya.

Di toko kelontongnya, Sumiyati biasa melayani antara 3-4 nasabah per hari. Mayoritas adalah para tetangga dan warga desa setempat.

“Jadi kalau di total, selama sebulan ada 120 transaksi,” sambung dia.

Dari transaksi itu, Sumiyati rata-rata melayani cicilan emas sebesar 100 gram per bulan. Capaian ini membuatnya dinobatkan sebagai salah satu agen dengan capaian bulanan terbesar di Banyuwangi.

“Bulan lalu closing-an 98 gram cicilan emas. Ada 10 orang yang mencicil. Tapi rata-rata 100 gram per bulan,” kata dia.

Menurut Sumiyati, sosialisasi ke calon nasabah lebih mudah saat memanfaatkan aplikasi Tring by Pegadaian. Di sana, informasi soal tabungan emas sudah lengkap. Harga jual-beli logam mulia juga terbarui setiap waktu.

“Saya jelaskan caranya, saya tunjukan harganya lewat aplikasi. Itung-itunganya, keuntungannya, manfaatnya punya emas untuk investasi saya jelaskan semuanya,” terangnya.

Selain secara langsung ke pembeli toko kelontong, ia juga kerap menarik calon nasabah melalui dunia maya.

Sumiyati sering mengunggah aktivitas pelayanan nasabah via status WhatsApp. Mulai dari update valuasi harga emas, aktivitas gadai, dan lainnya. Tiap unggahan rata-rata dilihat oleh 1.500-an kontak yang terdiri dari kenalan dan kolega.

“Kadang juga saya share di grup-grup ibu-ibu, grup senam. Saya posting tujuannya supaya orang tergerak untuk berinvestasi emas lewat saya,” kata dia.

Cara-cara sederhana itu ternyata tak sia-sia. Banyak orang yang tertarik untuk mengikuti program tabungan emas Pegadaian setelah bertanya-tanya pada Sumiyati.

Bukan hanya para tetangga dan warga Desa Pesucen, tapi juga beberapa kolega dari beberapa daerah di Indonesia.

“Saya punya usaha manisan yang biasa dipesan orang-orang dari luar kota. Banyak yang belum pernah bertemu pelanggannya secara langsung. Ada yang dari Bali, Cirebon, Bandung. Karena sudah lama berhubungan, kami sudah saling percaya. Jadi mereka berani untuk mencicil emas dari saya,” ujarnya

Ia senang menjadi bagian dari upaya Pegadaian Mengemaskan Indonesia, sebab menjadi Agen Pegadaian memberi banyak keuntungan. Fee dari tiap transaksi ia kumpulkan untuk berinvestasi dengan membeli logam mulia. Hingga kini, totalnya sudah 300 gram emas batangan.

“Ya Alhamdullih. Bagi saya, jumlah itu sudah lumayan untuk simpanan masa depan. Intinya, keuntungan jadi agen saya putar untuk beli emas,” tuturnya.

Tentu saja, tak ada gading yang tak retak. Tak ada usaha yang tak berisiko. Pun begitu bagi Sumiyati selama menjadi Agen Pegadaian.

Saat awal menjadi agen, Sumiyati pernah hampir ditipu. Ada warga yang datang berniat gadai emas ke rumahnya. Ia membawa perhiasan emas yang ternyata palsu.

“Tapi karena saya telah dilatih, jadi tidak tertipu. Jadi saat saya mengeluarkan alat-alat untuk mengecek, orang itu kaget dan langsung pergi,” ucapnya.

IMG 20251014 WA0020
Agen Dinilai Bisa Maksimalkan Layanan Keuangan Inklusi Bagi Masyarakat Terpencil

Dosen Ekonomi Universitas 17 Agustus Banyuwangi, Iqbal, mengatakan bahwa peranan agen pegadaian sangat penting untuk memaksimalkan layanan keuangan inklusif, terutama bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang selama ini sulit mengakses lembaga keuangan formal.

Menurutnya, kehadiran agen pegadaian di pelosok bukan hanya sekadar memperluas jangkauan layanan, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi literasi keuangan dan edukasi investasi masyarakat. Melalui agen-agen ini, masyarakat bisa belajar mengenali berbagai instrumen keuangan yang aman dan sesuai kebutuhan mereka. Salah satunya, investasi emas.

“Agen pegadaian berperan penting sebagai penghubung antara lembaga keuangan dengan masyarakat akar rumput. Di banyak desa, masyarakat belum terbiasa dengan konsep investasi. Dengan adanya agen, mereka tidak hanya bisa menabung, tapi juga belajar cara menjaga nilai kekayaan secara berkelanjutan,” ujar Iqbal.

Ia menambahkan, emas merupakan instrumen investasi yang paling mudah dipahami dan relatif stabil nilainya, sehingga cocok untuk masyarakat di daerah yang masih rentan terhadap fluktuasi ekonomi. Investasi emas, kata Iqbal, tidak hanya membantu menjaga daya beli, tetapi juga menjadi bentuk tabungan jangka panjang yang bisa dimanfaatkan saat mendesak.

“Emas itu sederhana tapi kuat nilainya. Ketika harga kebutuhan naik atau nilai rupiah berfluktuasi, emas cenderung bertahan. Karena itu, masyarakat di daerah terpencil perlu diajari berinvestasi emas agar mereka punya cadangan nilai yang tidak mudah tergerus inflasi,” jelasnya.

Iqbal menilai sinergi antara pegadaian dan masyarakat desa akan memperkuat pondasi ekonomi lokal. Dengan edukasi dan pendampingan yang tepat, agen pegadaian dapat menjadi motor penggerak kemandirian finansial di tingkat desa.

“Kalau masyarakat sudah memahami nilai investasi, mereka akan lebih bijak mengelola uang dan lebih siap menghadapi perubahan ekonomi. Di sinilah pentingnya peran agen pegadaian, bukan hanya melayani, tapi juga mendidik,” tutup Iqbal.

Jatim Berpotensi dan Perlu Dorongan Edukasi

Performansi kinerja pegadaian terus meningkat seiring transformasi yang dilakukan. Saat ini pegadaian memiliki total asset 121,1 triliun, total kredit 101,5 triliun, 642 cabang, 78.436 agen aktif dan 28 juta nasabah di seluruh Indonesia. Sementara nasabah tabungan emas telah mencapai 456 ribu.

Pemimpin Wilayah Pegadaian Surabaya Beni Martina Maulan mengatakan di Jatim indikator ekonomi nya cukup bagus, pertumbuhan ekonomi 5,2 persen Inflasinya juga terjaga di level 2,63. Artinya dari 5 sampai 100 sangat kuat.

Tantangannya adalah mengedukasi masyarakat. Makanya itu yang perlu terus digenjot, karena Pegadaian memiliki target capaian untuk mengedukasi tingkat inklusifitas kepada masyarakat di Jawa Timur.

“Tantangannya sekarang ini kita bagaimana Pegadaian mengedukasi tentang benefit dari menabung emas atau cicil emas dan gadai emas sesuai kebutuhan yang diperlukan,” kata dia.

Salah satu jagoan yang diandalkan untuk menyentuh langsung masyarakat adalah Agen Pegadaian. Visi utama agen Pegadaian adalah menjadi bagian dari “Membangun Ekosistem Emas dan Menjaga Keberlanjutan Indonesia”. Misi agen adalah membantu Pegadaian dalam memberikan manfaat optimal, memperluas layanan kepada masyarakat.

“Kita optimistis dengan market Jatim. Di Jatim Jumlah penduduk total 42 juta, 29 juta itu produktif. Dari 29 juta itu, 22,7 juta itu sudah punya fixed income. Itulah market kita untuk mengeducate masyarakat,” kata Beni.

“Yuk kalau punya sisa pendapatan beli emas, cicil emas dengan gramasi kecil. Karena ada loh yang belinya bukan gram-graman, tapi on dan kilo. Nah itu tadi berangkatnya dari pemikiran dan kemampuan masing-masing,” imbuhnya.

Beni membandingkan tingkat keuntungan antara deposito dan investasi emas. Menurutnya, saat ini bunga deposito per tahun berada di kisaran 5 hingga 7 persen, tergantung jenis bank. Di bank swasta, bunga deposito bahkan bisa mendekati 7 persen.

Sementara itu, untuk investasi emas, data menunjukkan kenaikan harga yang jauh lebih tinggi. Tahun lalu, harga emas naik sekitar 26 persen, dan sepanjang Januari hingga September 2025, kenaikannya sudah mencapai 37 persen.

“Kenaikan dari harga akhir tahun Rp 1,5 juta sekarang Rp 2,1 juta naik sekitar 37 persen. Itu baru kenaikan harga emas, belum kalau beli emas langsung di deposito ada tambahan 1 persen per tahun dengan installmentnya per bulan. Langsung nambah gramasinya,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.