KabarBaik.co – Menghadapi datangnya puncak musim penghujan, warga Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Gresik dibekali pemahaman dan simulasi penanganan banjir luapan Kali Lamong.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman banjir yang kerap menjadi momok tahunan di wilayah Gresik bagian selatan.
Simulasi yang digelar pada Kamis (13/11) itu dihadiri sejumlah pihak. Di antaranya Anggota DPRD Gresik Sudadi dan Jamiyatul Mukarromah, Kalaksa BPBD Gresik Sukardi, unsur Forkopimcam Balongpanggang, serta Kepala Desa Dapet Siswadi beserta perangkat desa.

Turut hadir pula tim kesehatan dan para relawan masyarakat Dapet yang selama ini aktif membantu penanganan bencana. Berbagai skenario penanganan banjir disimulasikan dalam kegiatan tersebut, mulai dari evakuasi warga, pendirian dapur umum, penyaluran logistik, hingga pelayanan kesehatan.
“Tidak hanya itu, kegiatan juga diisi dengan sesi trauma healing bagi anak-anak yang menjadi korban terdampak banjir, agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan ceria dan tanpa rasa takut,” kata Kapolsek Balongpanggang AKP Wiwit Mariyanto.
AKP Wiwit Mariyanto menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk kesiapan menghadapi kemungkinan banjir yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Simulasi ini kami laksanakan menjelang puncak musim penghujan. Seperti diketahui, wilayah selatan Gresik terutama Balongpanggang merupakan daerah rawan banjir yang perlu kesiapsiagaan bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana. “Harapannya, masyarakat tidak hanya tangguh menghadapi banjir, tapi juga memahami langkah-langkah keselamatan dan penanganan yang tepat,” imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Desa Dapet diharapkan menjadi contoh desa tangguh bencana di Gresik. Simulasi serupa juga direncanakan akan digelar di desa-desa lain di sepanjang aliran Kali Lamong sebagai bentuk antisipasi menghadapi musim penghujan.(*)






