KabarBaik.co – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto nomor urut 2 Muhammad Albarraa-M. Rizal Octavian berkomitmen menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Upaya konkretnya bakal ciptakan puluhan ribu lapangan kerja. Menariknya perusahaan wajib mengambil 70 persen pekerjanya harus KTP Kabupaten Mojokerto, beberapa sentra-sentra kawasan industri baru bakal dibangun di sejumlah lokasi potensial.
Dalam visi dan misi yang disampaikan oleh pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto nomor urut 2 ini, mereka menekankan pada peningkatan perekonomian daerah dan kualitas sumber daya manusia sebagai materi pokok dari pembangunan. Misi mereka mencakup wewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
“Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan konektivitas kesesuaian infrastruktur fisik, ekonomi, serta sosial yang mendukung produktivitas masyarakat,” ucap Gus Barra saat berkampanye di Kecamatan Kutorejo, Minggu (27/10).
Pasangan calon dengan akronim Mubarok berupaya menjawab tantangan masyarakat kelas menengah dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan daya saing secara SDM.
“Kedepan pendidikan berbasis vokasi akan kami wujidkan dan intervensi, sehingga secara kapabilitas lulusan di Kabupaten Mojokerto bisa siap kerja dan terserap di kebutuhan industri,” jelasnya.
Gus Barra menyatakan, pemerintah daerah kedepan akan terus intervensi mendorong program pendidikan vokasi ini maju dan sesuai kebutuhan industri. Program pendidikan vokasi diyakini selain dapat meningkatkan kinerja industri dan juga berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Dalam visi misi yang disampaikan Gus Barra juga, penekanan pada inovasi teknologi dan digitalisasi UMKM, karena pada sektor ini sangat krusial untuk membuat kelas menengah masyarakat bertahan dalam iklim ketidakpastian ekonomi.
Gus Barra juga secara khusus berkomitmen fokus kepada peningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi melalui pembangunan terencana sesuai kebutuhan dan inovatif. Meningkat secara kualitas, produktivitas, dan keberlanjutan lingkungan hidup dalam kebijakan-kebijakannya kedepan.
“Bagaimana kebijakan daerah nantinya konkret kepada pelaku UMKM, khususnya dalam inovasi dalam keberlangsungan usahanya,” ucap Gus Barra.
Inovasi yang dimaksud akan mencakup pelatihan keterampilan digital dan akses terhadap teknologi untuk UMKM. Menurut Gus Barra, dalam kebijakannya nanti akan mendukung pelaku UMKM agar tidak hanya menjadi pelaku ekonomi pasif tetapi juga inovator di era digital.
“Program UMKM naik kelas melalui pelatihan usaha dan digitilisasi akan didampingi pada setiap Kecamatan nantinya, semoga UMKM di Kabupaten Mojokerto bisa Go Nasional,” pungkasnya. (*)