KabarBaik.co – Konsolidasi internal Partai Demokrat Situbondo dinilai berjalan tidak maksimal sepanjang Pemilu 2024. Akibatnya, partai yang identik dengn warna biru ini mengalami penurunan drastis jumlah kursi legislatif dan menelan kekalahan dalam kontestasi Pilkada Situbondo 2024.
Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Situbondo, Mukhlis, secara terbuka mengkritik keras lemahnya koordinasi antar pengurus dari tingkat kabupaten hingga ke basis akar rumput. Menurutnya, kurangnya soliditas internal merupakan penyebab utama kemunduran partai di wilayah Situbondo.
“Kita harus jujur, konsolidasi sejauh ini tidak berlangsung masif. Banyak hal yang tidak berjalan sesuai rencana,” ujar Mukhlis, Senin (7/10).
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Partai Demokrat hanya mampu meraih tiga kursi di DPRD Situbondo. Angka ini turun drastis dibandingkan perolehan lima kursi pada periode sebelumnya.
Mukhlis menjelaskan, anjloknya perolehan suara ini disebabkan oleh lemahnya strategi pemenangan dan minimnya komunikasi politik dengan akar rumput. Ia menyoroti gerakan kader yang tidak satu komando.
“Kami kehilangan banyak suara, salah satunya karena tidak adanya gerakan bersama yang terkoordinasi. Masing-masing kader terlihat jalan sendiri-sendiri,” jelasnya.
Situasi buruk juga terulang pada Pilkada Situbondo 2024, dimana calon kepala daerah yang diusung oleh Demokrat kalah telak, meskipun membawa status petahana.
“Kekalahan ini kembali menegaskan tidak solidnya mesin politik partai,” ungkapnya.
Menyikapi kemunduran ini, Mukhlis mendesak DPC Demokrat Situbondo untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pengurus di bawah kepemimpinan Janur Sasra Ananda.
Ia menekankan bahwa restrukturisasi internal dan penguatan kaderisasi di tingkat desa menjadi langkah awal yang mendesak untuk membenahi kekuatan politik partai menjelang Pemilu 2029. (*)