KabarBaik.co – Suasana malam Minggu di Waru, Sidoarjo, mendadak mencekam. Sekelompok remaja yang diduga berasal dari salah satu perguruan silat membuat onar saat berkonvoi di Jalan Raya Brigjend Katamso, Desa Janti, Kecamatan Waru, Minggu (15/6) dini hari. Aksi brutal itu memancing kepanikan warga dan pengguna jalan.
Konvoi dimulai dari kawasan Pondok Candra dan berakhir di sekitar Pabrik Paku, Waru. Para remaja itu mengenakan pakaian serba hitam, sebagian memakai hoodie dan penutup wajah (buff), serta membawa bendera.
Tak hanya berteriak-teriak dan menggeber motor, mereka juga menyalakan flare asap dan membunyikan klakson dengan keras. “Jumlahnya sekitar 70-an orang. Semuanya pakai baju hitam, nyalain flare asap, teriak-teriak sambil bawa bendera. Mereka blokade jalan dan sempat lempar batu ke pengendara,” ujar Arum Sukma, seorang pengendara yang melintas di lokasi.
Keresahan warga memuncak saat gerombolan itu berhenti tepat di depan sebuah warung kopi di Jalan Brigjend Katamso. Mereka diduga sempat melakukan tawuran di tengah jalan, menghentikan semua kendaraan, dan bahkan menyerang ke arah warkop tersebut.
“Mereka tawuran di tengah jalan. Semua kendaraan distop, tidak boleh lewat. Warkop juga sempat diserang. Saya yang waktu itu lewat, tidak berani menyalip, jadi saya ikut melaju di belakang mereka,” ungkapnya.
Aksi ini rupanya bukan kejadian pertama. Menurut Arum, gerombolan tersebut sudah sering berbuat onar setiap malam Minggu. Bahkan, mereka kerap membawa senjata tajam jenis celurit panjang dan sebelumnya pernah mengeroyok seorang pengendara hingga mengalami luka di kepala.
“Sudah sering kayak gini, hampir tiap malam Minggu. Sebelumnya ada yang bawa celurit panjang dan pernah ada yang dikeroyok,” jelasnya.
Mendapat laporan dari warga, polisi yang saat itu sedang berpatroli malam segera bergerak ke lokasi kejadian. Namun, setibanya di tempat, para remaja itu sudah membubarkan diri. “Kami menerima aduan dari masyarakat. Langsung kami tindak lanjuti ke lokasi, mereka sudah bubar,” jelas Kanit Reskrim Polsek Waru, AKP Adik Agus Putrawan.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait potensi pelanggaran hukum, terutama penggunaan senjata tajam dan aksi anarkis di jalan umum. Pengetatan patroli malam di wilayah Waru pun bakal menjadi fokus kepolisian untuk mengantisipasi kejadian serupa. (*)