KabarBaik.co – Korban pembacokan saat salat berjamaah Subuh di Mushola Al Manar Dessa/Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, pada Selasa lalu, bertambah satu orang. Korban sempat mendapat perawatan medis selama seminggu di ICU RSUD Sosodoro Djatikusuma Bojonegoro setelah mendapat luka bacokan di bagian kepala.
Korban kedua adalah Sucipto Rahayu (63) warga Desa/Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, dikabarkan meninggal dunia oleh pihak RSUD Sosodoro Djatikusuma Bojonegoro, setelah mendapat perawatan medis pada pukul 14.55 WIB, Senin (5/5).
Menurut AKP Bayu Adji Sudarmono, Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, sejak Selasa (29/5) usai mendapat luka bacok di bagian kepala oleh Sujito (67), korban langsung dilarikan ke rumah sakit. “Pada pukul 14.55 WIB tadi kita mendapat informasi dari pihak rumah sakit bahwa korban Sucipto meninggal dunia. Jadi korban dalam pembacokan tiga orang kemarin di Kedungadem bertambah menjadi dua orang,” jelas Bayu Adji, Senin (5/5).
Sucipto sendiri mendapatkan luka cukup serius di kepala bagian belakang dengan panjang luka 7 cm. “Sementara korban Arik Wijayanti juga mendapat perawatan medis di bagian kepala belakang dan sudah diizinkan pulang oleh dokter,” ujar Bayu Adji.
Sebelumnya, pada Selasa (29/4) lalu, Sujito melakukan aksi pembacokan terhadap ketua RT-nya karena dendam lantaran tanah miliknya dianggap menerobot tanah pribadinya untuk dijadikan jalan umum. Kejadian tersebut dilakukan Sujito setelah semalam sebelumnya melihat tayangan TV yang memberitakan soal mafia tanah.
Aksi sadis yang dilakukan Sujito sendiri terjadi saat ia akan mengikuti salat Subuh berjamaah di Musola Al Manar. Dia menebas kepala Abdul Aziz, Sucipto, dan Arik Wijayanti yang meninggal di tempat kejadian perkara.
Usai dilakukan pemeriksaan oleh petugas Satreskrim Polres Bojonegoro, Sujito dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal mati. (*)