Korban Meninggal ke-14 Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Ditemukan

oleh -226 Dilihat
7fb23d7d ac32 44a5 a601 83b752254a01
Petugas evakuasi korban Reruntuhan Musala ponpes Al khoziny (istimewa)

KabarBaik.co – Tim SAR gabungan kembali menemukan korban reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Jumat (3/10) malam. Dengan temuan terbaru ini, total korban meninggal dunia bertambah menjadi 14 santri.

Kepala Kantor Basarnas Surabaya Nanang Sigit menjelaskan bahwa proses evakuasi terus dilakukan secara maksimal. Pada Jumat sore, tim menemukan sejumlah korban secara berturut-turut pada pukul 17.15, 17.20, dan 17.30 WIB. Sementara korban keempat pada malam hari ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB di sektor A4.

“Dengan tambahan empat korban ini, total korban yang berhasil ditemukan menjadi delapan orang. Seluruh korban meninggal ditemukan di lantai satu,” terang Nanang kepada awak media di posko utama.

Hingga saat ini, tercatat 117 orang berhasil dievakuasi, sementara 14 korban dinyatakan meninggal dunia. Seluruh korban yang baru ditemukan telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Berikut data korban meninggal yang sudah teridentifikasi:

Maulana Alfan Ibrahimavic (15), warga Bangkalan, domisili Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya

Mochammad Mashudulhaq (14), warga Kalikendal, Dukuh Pakis, Surabaya

Muhammad Soleh (22), warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung

Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya, Surabaya

Moch. Agus Ubaidillah (14), warga Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya

Sementara sembilan korban lainnya masih dalam proses identifikasi melalui pencocokan DNA di RS Bhayangkara Surabaya.

Menurut Nanang, lokasi penemuan korban berada di sektor A3, sebagian di A2, dan satu di A4. Seluruh korban ditemukan dalam kondisi utuh, tidak saling berjauhan.

Ia menambahkan, proses evakuasi sempat dihentikan sementara setiap kali tim melihat tanda keberadaan korban.

“Begitu terlihat ada korban, penggunaan alat berat langsung dihentikan. Setelah korban berhasil dievakuasi, barulah alat berat kembali dioperasikan. Prinsipnya, penggunaan ekskavator bukan untuk membabat habis puing, melainkan membuka akses agar korban segera ditemukan,” jelasnya.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih terus berupaya menuntaskan proses evakuasi hingga seluruh korban berhasil ditemukan dan teridentifikasi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.