KabarBaik.co – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Blitar Toto Robandiyo menegaskan bahwa pengembangan Kampung Pancasila tidak dibuat seragam.
Setiap wilayah diberi ruang menonjolkan sila yang paling relevan dengan kondisi masyarakat setempat.
“Tidak harus semuanya. Kalau suatu wilayah lebih menonjol di sila pertama, kedua, atau yang lain, silakan,” ujarnya, Sabtu (15/11).
Ia mencontohkan Kampung Sentul yang memiliki banyak tempat ibadah sehingga lebih kuat mengangkat nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurutnya, karakter lokal menjadi dasar penentuan fokus nilai di tiap kampung.
“Di Sentul kan lebih banyak tempat ibadah, jadi yang ditonjolkan sila pertama,” katanya.
Toto menjelaskan, tujuan utama pembentukan Kampung Pancasila adalah memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ideologi negara. Ia mengingatkan bahwa ideologi bangsa menghadapi banyak tantangan, sehingga penguatan nilai Pancasila harus terus dilakukan.
“Kalau kita kurang memahami ideologi, lama-lama Pancasila bisa hilang dari kehidupan kita,” tuturnya.
Program ini merupakan bagian dari RPJP dan RPJDM Kota Blitar yang memiliki orientasi filosofis. Hingga kini, sebanyak 11 Kampung Pancasila telah terbangun di Kota Blitar.
“Program ini memang menjadi bagian dari RPJPD Kota Blitar,” tambahnya.(*)








