KabarBaik.co – Jajaran komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur yang belum lama dilantik Gubernur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan strategis ke Kantor Komisi Informasi (KI) Jawa Timur di Jalan Bandilan, Waru, Sidoarjo, Kamis (31/7). Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk membincangkan berbagai agenda krusial. Utamanya terkait penguatan kelembagaan dan sinergisitas antarlembaga untuk turut mendukung visi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara
Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan konstruktif itu, kedua belah pihak menekankan pentingnya optimalisasi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing lembaga sebagai pilar utama dalam pembangunan daerah. Ketua KPID Jatim Royin Fauziana, menyuarakan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas penyiaran di Jawa Timur, memastikan informasi yang disampaikan kepada publik akurat, mendidik, dan bertanggung jawab.
Pernyataan senada, Ketua Komisi Informasi Jatim Edi Purwanto menggarisbawahi urgensi keterbukaan informasi publik sebagai hak dasar masyarakat dan pendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
“Kolaborasi strategis antara KPID dan Komisi Informasi Jatim adalah sebuah keniscayaan. Kita memiliki tujuan yang sama, berkolaborasi menjadikan Jawa Timur provinsi yang maju, transparan, dan masyarakatnya informatif,” ujar A. Nur Aminuddin, komisioner KI Jatim.
Untuk itu, tentu butuh support dan dukungan peningkatan sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM), dan penganggaran yang memadai. “Dengan infrastruktur yang mumpuni, SDM yang kompeten dan jumlah yang ideal, serta anggaran yang proporsional, kolaborasi ini dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Jawa Timur,” tambah M. Sholahuddin, komisioner bidang kelembagaan KI Jatim.
Pertemuan tersebut juga menjajaki dan mengidentifikasi kebutuhan mendesak akan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM di kedua lembaga. Misalnya, pelatihan berkelanjutan, workshop-workshop, hingga benchmarking study diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme para komisioner dan staf dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula, digitalisasi dan modernisasi sarana prasarana seperti peralatan penyiaran yang canggih untuk KPID dan sistem pengelolaan informasi yang terintegrasi untuk Komisi Informasi menjadi prioritas guna menunjang kinerja yang lebih efektif dan efisien.
Lebih lanjut, kedua lembaga sepakat untuk rutin berdialog merancang agenda kegiatan kolaboratif yang konkret dan berkelanjutan. Beberapa contoh agenda yang bisa dilakukan diusulkan antara lain Sosialisasi Bersama Keterbukaan Informasi Publik dan Etika Penyiaran, penguatan literasi media dan informasi, forum diskusi publik yang membahas isu-isu strategis terkait penyiaran dan keterbukaan informasi.
“Melalui kolaborasi semacam ini, kami yakin dapat menciptakan ekosistem informasi yang lebih sehat dan transparan di Jawa Timur. Semua itu tentu sulit terwujud tanpa dukungan stakeholder,” katanya.
Namun, mereka meyakini selama ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak memiliki komitmen tinggi terhadap ekosistem informasi yang sehat dan terbuka. Pasalnya, investasi dalam penguatan KPID dan Komisi Informasi adalah investasi untuk masa depan Jawa Timur yang lebih maju, berdaya saing, dan berlandaskan pada prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Kunjungan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk segera menindaklanjuti hasil-hasil diskusi dan mengajukan usulan konkret kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan sinergi yang kuat dan dukungan yang memadai, KPID dan Komisi Informasi Jatim optimistis dapat berkontribusi maksimal dalam berperan serta mewujudkan cita-cita menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi terdepan dan Gerbang Baru Nusantara. (*)