KabarBaik.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Survei Penilaian Integritas (SPI) pada tahun ini. Bagi responden yang menerima pesan WhatsApp resmi bercentang biru dari KPK, diharapkan mengisi survei sebagai bentuk keterlibatan gerakan antikorupsi.
Inspektur Kabupaten Bojonegoro melalui Irban Pengawas RB dan Pencegahan Tipikor, Rahmat Junaidi menjelaskan, survei dilakukan mulai 29 Juli hingga 31 Oktober 2024. Populasi survei untuk tahun ini bertambah menjadi 8.654 responden yang terdiri dari tiga kriteria.
Di antaranya, internal yang terdiri dari PNS, PPPK, dan THL sesuai persyaratan KPK sebanyak 6.062 responden. Adapun eksternal meliputi masyarakat umum pengguna layanan seperti uji KIR, perizinan dan lainnya sebanyak 2.488 orang. Sedangkan, perusahaan pengadaan barang/jasa (vendor) sebanyak 89 perusahaan.
”Harapannya nilai SPI 2024 naik menjadi di atas 80 (kategori : terjaga) Untuk SPI 2023 nilai Kabupaten Bojonegoro berada di angka 75,61 (kategori : waspada), sebab dengan naiknya nilai SPI menunjukkan konsistensi kita meningkat dan komitmen benar-benar antikorupsi,” jelas Rahmat, Rabu (7/8).
Rahmat menjelaskan, jumlah populasi yang meningkat dari tahun lalu disebabkan bertambahnya vendor pengadaan barang dan jasa. Selain itu, dari kriteria eksternal juga bertambah karena semakin banyak masyarakat yang membutuhkan layanan.
Metode survei, lanjut Rahmat, sama seperti tahun lalu menggunakan pihak ketiga dengan metode BLAST. Dengan mengisi survei melalui WhatsApp resmi KPK menunjukkan bahwa masyarakat berperan dalam mewujudkan Kabupaten Bojonegoro sebagai daerah antikorupsi.
”Sementara untuk tahun ini ada yang berbeda. Jika sebelumnya tidak ada monev, tahun ini ada monev melibatkan perguruan tinggi untuk menambah kevalidan hasil survei. Perguruan tinggi yang dipercaya untuk melakukan monev ialah Universitas Airlangga,” tandas Rahmat. (*)