KabarBaik.co – Delegasi Wilayah Tomsk Rusia mengunjungi Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur di Surabaya pada Kamis (17/4). Dipimpin oleh Deputi Gubernur Wilayah Tomsk Bidang Industri, Kebijakan Investasi, dan Hubungan Properti, Vasiliy Potemkin, delegasi ini mencakup Wakil Ketua Komite Kerja Sama Internasional, Departemen Hubungan Internasional dan Regional Olga Shulgova, serta Deputi Direktur Komersial Micran JSC Evgeny Drobyshev.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Promosi Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Prof. Tommy Kayhatu, Ketua Komite Tetap Daya Saing Industri Utami Prasetiawati, serta sejumlah perwakilan industri Jawa Timur.
Vasiliy Potemkin menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan membangun kerjasama bilateral antara Tomsk dan Jawa Timur di bidang pendidikan dan perdagangan. Ia menekankan pentingnya sektor pendidikan, mengingat Rusia memiliki sistem pendidikan berkualitas tinggi. Saat ini, terdapat sekitar 200 mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia.
“Kami menawarkan kerjasama pendidikan karena pendidikan di Rusia sangat bagus. Kami mengundang pelajar dari Jawa Timur untuk belajar di universitas-universitas terbaik kami,” ujar Potemkin. Beberapa universitas terkemuka di Tomsk, seperti Tomsk State University (TSU), Tomsk State University of Control Systems and Radioelectronics (TUSUR), dan Tomsk Polytechnic University (TPU), memiliki keunggulan dalam bidang sains dan teknologi.
Program studi yang ditawarkan meliputi teknologi angkasa luar, robotika, pertanian, kimia, dan nuklir, dengan fasilitas pendukung seperti reaktor nuklir milik pemerintah Rusia. Selain itu, Olga Shulgova menyampaikan bahwa Tomsk telah menjalin kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait studi nuklir.
“Kami sangat kuat di sektor energi, khususnya dalam upaya menyeimbangkan penggunaan energi terbarukan dengan energi fosil,” kata Shulgova.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyambut positif tawaran kerjasama tersebut. Menurutnya, Kadin Jatim memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendidikan vokasi, bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional, seperti IHK Trier Jerman dan S4C Swisscontact.
“Saat ini kami fokus pada program Green Job, dan kami berharap ada investor yang bersedia mendukung pelaksanaan program ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri hijau,” ujar Adik.
Selain pendidikan, Adik juga berharap kerjasama ini mencakup sektor perdagangan dan investasi. Ia optimis kerjasama dapat terwujud melalui pertemuan lanjutan secara daring untuk menyamakan persepsi dan kebutuhan kedua belah pihak.
Adik mencatat bahwa kinerja perdagangan antara Jawa Timur dan Rusia masih memiliki potensi besar. Data menunjukkan ekspor nonmigas Jawa Timur ke Rusia pada 2023 mencapai USD 133,75 juta, sedangkan impor dari Rusia mencapai USD 20,63 miliar. Pada periode Januari-Oktober 2024, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Rusia meningkat menjadi USD 151,02 juta.
“Kami yakin bahwa peningkatan kerjasama perdagangan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, terutama dalam membuka akses pasar baru dan meningkatkan volume perdagangan,” tambahnya.
Wakil Ketua Umum Prof. Tommy Kayhatu menegaskan bahwa Kadin Jatim berkomitmen memperkuat kerjasama internasional, khususnya dengan wilayah strategis seperti Tomsk. Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi dengan aktivitas ekonomi tertinggi di Indonesia, berperan signifikan dalam PDB nasional dan menjadi gerbang ekspor untuk wilayah Indonesia Timur.
“Kerjasama ini membuka peluang di bidang manufaktur canggih, elektronik, pendidikan, farmasi, energi hijau, dan teknologi cerdas,” ujar Tommy. Ia berharap kunjungan ini menjadi platform untuk pertukaran ide, identifikasi peluang kemitraan, dan pembangunan kerjasama jangka panjang antara industri dan pemerintah Tomsk serta Jawa Timur.
Kunjungan delegasi Rusia ini menandai langkah awal yang penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Tomsk dan Jawa Timur. Kadin Jatim berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua wilayah.(*)
