KabarBaik.co – Banjir di Desa Ngares, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, diduga terjadi akibat pendangkalan Sungai Temon imbas pembangunan Bendungan Bagong.
Warga terdampak pun dibuat selalu was-was. Mereka berharap agar pemerintah membeli lahan mereka sehingga dapat pindah ke tempat yang lebih aman.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, yang meninjau langsung lokasi banjir, mengakui keresahan warga. “Mereka sudah tidak nyaman tinggal di sana karena risiko banjir yang tinggi,” ujarnya, Selasa (26/11).
Menurut bupati yang akrab disapa Mas Ipin tersebut, permintaan warga terkait pembelian lahan saat ini masih dalam tahap kajian. “Kami sedang mengkaji apakah secara fiskal memungkinkan, termasuk opsi pinjaman dari bank,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek berencana melakukan penilaian atau appraisal terhadap tanah dan bangunan milik 11 kepala keluarga terdampak. Namun, Mas Ipin menegaskan bahwa pembelian lahan tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.
“Kalau pun bisa dibeli, kemungkinan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK), karena hasil appraisal berlaku selama satu tahun,” tutupnya. (*)