KabarBaik.co – Anggota MPR/DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi atas pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Jumat (15/8).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memuji para presiden terdahulu dan para pendiri bangsa yang telah merumuskan model demokrasi serta ekonomi Indonesia. Menurut LaNyalla, sikap tersebut mencerminkan jiwa kenegarawanan yang patut diteladani.
“Itu contoh nyata seorang pemimpin. Teladan bagi generasi muda dan rakyat Indonesia. Bangsa ini pada dasarnya santun dan beretika. Budaya mikul duwur, mendem jero adalah jati diri kita,” ujar LaNyalla.
Ia menambahkan, nilai-nilai demokrasi Indonesia adalah warisan para pendiri bangsa yang berakar pada budaya kekeluargaan, gotong royong, saling mengisi, dan saling mendukung. “Presiden konsisten dengan prinsipnya untuk menjaga budaya itu,” tegas Ketua DPD RI ke-5 tersebut.
LaNyalla juga sependapat dengan ajakan Presiden Prabowo agar bangsa ini konsisten menjalankan rancang bangun negara sebagaimana dirumuskan Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan Generasi 45, yang tertuang dalam UUD 1945.
“Presiden mengingatkan, kalau kita merasa salah jalan, kita harus berani melakukan koreksi. Ini sejalan dengan perjuangan mengembalikan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa. Semoga momentum kesadaran kolektif itu segera terwujud, dan kita meninggalkan demokrasi liberal,” kata LaNyalla.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti adanya pandangan sebagian elit yang menganggap pemikiran para pendiri bangsa tidak lagi relevan untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Pandangan itu, menurutnya, keliru.
Generasi 45, lanjut Prabowo, adalah generasi yang mengalami langsung penjajahan dan imperialisme, serta menyaksikan kekayaan bangsa diangkut keluar negeri selama ratusan tahun. Karena itu, rancang bangun yang mereka buat—meski singkat—sangat jelas dalam mengatur sistem demokrasi dan ekonomi nasional.
“Saya yakin, jika kita menjalankan rancang bangun yang telah dirumuskan para pendahulu, Indonesia akan menjadi negara yang kuat,” tandas Presiden.
