KabarBaik.co – Pjs Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli meresmikan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 10 Kabupaten Mojokerto. Dalam acara ini ia berharap seluruh Calon Guru Penggerak (CGP) bisa merealisasikan apa yang diperoleh di sekolah tempat mengajar masing-masing.
Para guru pada agenda ini memamerkan beragam inovasi, baik dalam bentuk gelar karya yang menampilkan berbagai hasil pembelajaran di sekolah, beserta karya-karya seni dan kerajinan tangan dari hasil siswa.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto, pengawas, kepala sekolah, penggerak komunitas praktisi dan fasilitator pengajar praktik.
“Guru penggerak tidak sekadar membuat inovasi baru, tetapi juga berpikir tentang kelayakan penerapannya di sekolah,” ungkapnya di SMAN 1 Bangsal, Minggu (28/10).
Jazuli menyebut PGP merupakan bagian dari kebijakan merdeka belajar yang digagas oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Didalamnya ada pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak agar memahami seutuhnya.
Hal ini menurut Jazuli, merupakan sebuah langkah besar sehingga guru tidak hanya pandai dalam teori, tetapi juga harus mumpuni dalam praktik pembelajaran, harapannya antara teori dan praktik bisa berjalan dengan seimbang.
“Harapannya dalam pelaksanaan di sekolah dapat dimaksimalkan dan juga kepada guru-guru yang lain,” harap sosok yang juga menjabat Asisten Administrasi Umum, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur ini.
Menurutnya keilmuan yang didapat dari seorang CGP tidak hanya berasal dari instruktur, tetapi juga dari interaksi dialektis sesama guru penggerak dan juga hasil diskusi dengan guru di sekolah masing-masing.
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Ari Suryadi menyampaikan harapannya agar pendidikan di Indonesia mampu bertransformasi menjadi lebih unggul. Program pendidikan guru penggerak ini mendorong transformasi pendidikan dalam perwujudan sumber daya manusia yang unggul sehingga memiliki profil pelajar Pancasila.
“Harapannya acara ini dapat memberikan makna dan peningkatan kolaborasi di antara semua pihak,” harapnya. (*)