LPS Tegaskan Sistem Keuangan RI Tangguh di Tengah Gejolak Global

oleh -92 Dilihat
IMG 20250808 WA0003
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa.

KabarBaik.co – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa sistem keuangan Indonesia tetap kokoh dan terus tumbuh meskipun menghadapi tekanan dari dinamika ekonomi global. Hal ini ia sampaikan dalam rangkaian hari kedua LPS Financial Festival 2025 yang berlangsung di Dyandra Convention Center, Surabaya, Kamis (7/8/).

“Transformasi terus berlangsung di sektor perbankan dan lembaga keuangan. LPS pun mengambil peran strategis dalam menjaga kepercayaan publik serta stabilitas sistem keuangan nasional,” ujar Purbaya.

Ia memaparkan bahwa ketahanan industri perbankan Indonesia saat ini ditopang oleh likuiditas yang cukup dan permodalan yang kuat. Hingga Juni 2025, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 25,81 persen, meningkat dari posisi Mei sebesar 25,48 persen.

Pertumbuhan penyaluran kredit juga menunjukkan tren positif, yakni naik 7,77 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,96 persen YoY, dan tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL gross) tetap terjaga di angka 2,22 persen.

Dari sisi simpanan masyarakat, semua segmen mencatat pertumbuhan. Simpanan dengan saldo di bawah Rp 2 miliar meningkat 4,29 persen YoY atau setara Rp 143,22 triliun. Sedangkan simpanan di atas Rp 2 miliar tumbuh lebih tinggi, yakni 8,46 persen YoY atau senilai Rp 459,49 triliun. “Peningkatan likuiditas ini menjadi salah satu pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Purbaya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa permintaan domestik merupakan kekuatan utama perekonomian Indonesia. Hal ini tercermin dari kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 62,53 persen pada kuartal II 2025.

Sementara itu, laju Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 6,99 persen YoY, mengimbangi penurunan belanja pemerintah pada periode yang sama.
“Kekuatan domestik inilah yang menjaga daya tahan ekonomi kita saat terjadi gejolak eksternal,” tambahnya.

Purbaya juga menyoroti pentingnya memanfaatkan bonus demografi, dengan lebih dari 60 persen populasi Indonesia berada pada usia produktif. Generasi milenial, Gen Z, hingga generasi Alpha, diyakini akan menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045.

“Risiko global akan selalu ada. Kita tidak perlu takut, tapi harus waspada. Kuncinya adalah memperkuat ekonomi berbasis permintaan dalam negeri dan mengoptimalkan potensi demografi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.