Mas Dhito Apresiasi Mahasiswa Baru UNP Kediri Gegara Ini, Beri Hadiah HP-Laptop

oleh -446 Dilihat
7e92fb0e 7819 4c8d 8c5d a2bcd53d755f
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat beri hadiah salah satu mahasiswa UNP Kediri. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Momen menarik terjadi saat pembukaan pengenalan mahasiswa baru Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri yang digelar mulai 3-7 September 2024.

Momen tersebut terjadi ketika salah satu mahasiswa menginterupsi sambutan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Interupsi tersebut dilakukan oleh Rehan Aditya, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. Dia mengangkat tangannya saat Mas Dhito akan menutup sambutannya dalam acara yang berlangsung di Kampus 4 UNP Kediri, Selasa (3/9).

Hal itu terjadi di sela-sela Mas Dhito akan mengutip kalimat dari Johannes Leimena sebagai penutup sambutannya.

“Ada seorang menteri di jaman Bung Karno, mungkin adik-adik (mahasiswa, red) nggak ada yang tahu, namanya Johannes Leimena mengatakan,” ujar bupati muda itu.

Belum sempat menyebut kalimat yang dimaksud, Rehan secara lantang mengangkat tangannya dan menunjukkan pengetahuannya mengenai salah satu menteri yang dikenal paling banyak menjabat di kabinet selama kepemimpinan Presiden Soekarno itu.

“J. Leimena, saya tahu J. Leimena,” kata Rehan dari tempat duduknya.

Melihat semangat Rehan, bupati berkacamata tersebut memintanya untuk maju ke podium. Rehan ditanya mengenai seputar Johannes Leimena. Ternyata, pertanyaan yang dilontarkan Bupati Mas Dhito mampu dijawab.

Karena pengetahuan Rehan, Mas Dhito memberikan apresiasi kepada mahasiswa baru tersebut dengan memberikan satu unit HP. Usai mendapatkan hadiah ini, Rehan mengaku bahwa dirinya sebagai loyalis Presiden RI Ir Soekarno.

“Saya loyalis Bung Karno, merdeka, merdeka,” pekiknya di hadapan ribuan mahasiswa lain.

Selain Rehan, tiga mahasiswa juga mendapatkan hadiah dari bupati yang gemar bervespa itu. Salah satunya,Wisnu Suryatama Wardana. Warga Desa Butuh, Kecamatan Kras ini mendapatkan laptop usai memberikan saran terhadap kemajuan sejarah dan kebudayaan desa.

Wisnu menjelaskan, di desanya terdapat bekas bangunan peninggalan belanda yng dulunya merupakan pabrik gula bernama Suiker fabriek . Pihaknya meminta agar pemerintah kabupaten maupun desa mau untuk melakukan pelestarian terhadap objek tersebut.

“Pengannya, tempat itu bisa menjadi wisata sejarah. Karena Suiker Fabriek melahirkan Turonggo Jawi untuk buka giling di desa,” jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.