Masa Depan Industri Hasil Tembakau Antara Cuaca Ekstrem, Kebijakan yang Menekan, dan Harapan Petani

oleh -449 Dilihat
IMG 20250530 WA0008
Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Timur pada Mei 2025 menjadi tantangan utama bagi para petani Tembakau.

KabarBaik.co – Musim tanam tembakau 2025 di Kabupaten Pamekasan dimulai dengan kekhawatiran. Prediksi cuaca ekstrem, termasuk hujan deras dan banjir, membuat banyak petani memutuskan mengurangi luas tanam mereka. Salah satunya adalah H. Junaidi, petani tembakau dari Desa Kadur, Kecamatan Larangan. Tahun ini, ia hanya menanam 10.000 bibit tembakau, jauh lebih sedikit dibandingkan 50.000 bibit pada 2024.

“Curah hujan yang tinggi membuat kami berpikir ulang. Menanam banyak tembakau di kondisi ini justru berisiko rugi besar,” ujar H. Junaidi saat dikonfirmasi, Jumat (30/5). Selain faktor cuaca, ia juga mengikuti saran pengusaha tembakau lokal untuk tidak mengambil risiko besar di tengah ketidakpastian ini.

Dampak Cuaca Ekstrem pada Musim Tanam
Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Timur pada Mei 2025 menjadi tantangan utama. Analisis BMKG menunjukkan potensi hujan sangat lebat, petir, angin kencang, hingga puting beliung. Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetyo, mengimbau petani untuk menunda tanam hingga akhir Mei atau awal Juni, saat kondisi cuaca lebih stabil.

“Gunakan persemaian tertutup, perbaiki drainase, dan pantau prakiraan cuaca setiap hari,” sarannya. Jika langkah mitigasi ini tidak diterapkan, dampaknya bisa fatal: erosi lahan, kerusakan bibit, hingga risiko gagal panen akibat penyakit tanaman.

Regulasi yang Mempersempit Ruang Gerak
Di sisi lain, tekanan terhadap sektor industri hasil tembakau (IHT) tidak hanya datang dari alam. Kebijakan pemerintah, seperti Peraturan Pemerintah (PP) No. 28/2024 dan rancangan RPMK oleh Kementerian Kesehatan, semakin menekan industri yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah seperti Pamekasan.

RPMK yang mengadopsi aturan kemasan polos dari Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) memicu kontroversi. Petani, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya merasa tidak dilibatkan dalam penyusunannya.

“Regulasi seperti ini mematikan potensi IHT yang justru berkontribusi besar bagi negara,” kritik Sulistyorini seorang pemerhati kebijakan.

Sektor IHT: Dari Kebanggaan Lokal ke Ancaman Global
Industri tembakau telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan perekonomian Indonesia. Kabupaten Pamekasan, misalnya, adalah penghasil tembakau terbesar di Jawa Timur dengan produksi 28.296 ton pada 2024. Namun, tekanan ekonomi global, kenaikan tarif cukai, dan peredaran rokok ilegal membuat sektor ini terpuruk.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sektor pengolahan tembakau mengalami kontraksi 3,77% pada kuartal pertama 2025, setelah tumbuh 7,63% pada periode yang sama tahun lalu. Ironisnya, kebijakan pemerintah yang diharapkan melindungi IHT justru menambah beban pelaku industri.

Harapan di Tengah Tekanan
Meski menghadapi tantangan besar, para petani tembakau seperti H. Junaidi tetap berharap pada dukungan pemerintah dan solusi jangka panjang. Koordinasi antara petani, penyuluh pertanian, dan pengusaha menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan sektor ini.

“Industri tembakau adalah warisan bangsa. Dengan kebijakan yang tepat, sektor ini bisa kembali menjadi andalan ekonomi sekaligus menjaga tradisi lokal,” tutup H. Junaidi dengan penuh harap.

Di tengah badai regulasi dan tantangan cuaca, masa depan IHT berada di persimpangan jalan. Pemerintah, petani, dan masyarakat harus bersinergi untuk menemukan keseimbangan antara kesehatan, keberlanjutan, dan kelangsungan industri hasil tembakau.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.