Mayat Terakhir Korban KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi Bernama Edi Purwanto Asal Srono

oleh -194 Dilihat
eab6815f 5abc 48b9 bcbc b3d571507875 scaled
Keluarga saat tiba di kuburan Edi yang dimakamkan di Tempat Pemakaman RSUD Blambangan. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Jenazah terakhir korban KMP Tunu Pratama Jaya akhirnya berhasil teridentifikasi. Jenazah dengan kantong mayat nomor 17 itu terungkap bernama Edi Purwanto, pemuda 20 tahun asal Dusun Krajan Kulon, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi.

Sebelumnya, jenazah yang ditemukan di perairan Blimbingsari ini tersimpan di RSUD Blambangan. Tim DVI kesulitan melakukan identifikasi. Bahkan melalui tes DNA juga belum berhasil mengungkap identitas mayat itu.

Oleh karenanya mayat itu kemudian dimakamkan dan diberi nama Mr. X.

Kaur Doksik Subiddokpol Biddokkes Polda Jatim Pembina Satu dr. Tutik Purwanti menyebut, jenazah teridentifikasi berdasarkan data antemortem, metode primer DNA dan sekunder pemeriksaan medis.

Proses pembanding dilakukan dengan sampel DNA ayah kandung korban yang diambil akhir Juli. Sampel tersebut dicocokkan dengan tulang korban di laboratorium Biddokkes Polri.

“Hasilnya, identitas korban terkonfirmasi 100 persen tak terbantahkan atas nama Edi Purwanto,” jelas dokter spesialis forensik ini saat memberikan keterangan di Post Mortem RSUD Blambangan, Banyuwangi, Sabtu malam (16/8).

Dengan teridentifikasinya Edi Purwanto, lanjut dr. Tutik, maka seluruh korban meninggal dunia KMP Tunu Pratama Jaya berhasil teridentifikasi. “Sehingga tidak ada jenazah yang berada di RSUD Blambangan,” imbuhnya.

Menurut dr. Tutik, jenazah Edi Purwanto sebelumnya telah dimakamkan lebih dulu di pemakaman RSUD Blambangan. Atas kesepakatan keluarga, jenazah tidak dipindahkan, hanya batu nisannya diganti sesuai nama korban.

“Keluarga sepakat jenazah tidak dipindah. Hanya batu nisan diganti Edi Purwanto,” jelasnya.

Pihak keluarga yang hadir di RSUD Blambangan telah melakukan serah terima jenazah. Mereka kemudian mengunjungi makam Edi, mengganti batu nisan, menabur bunga, dan memanjatkan doa bersama.

Rudi Sujianto, 40 tahun, paman korban, menceritakan jika Edi bekerja sebagai kuli bangunan di Klungkung, Bali. Ia berangkat menggunakan travel.

Pihak keluarga lalu menerima kabar jika kapal yang ditumpanginya tenggelam. Informasi itu diperkuat dari informasi teman kerjanya di Bali bahwa korban tidak kunjung tiba.

“Edi tidak ada dalam data manifest,” katanya.

Sejak KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada 2 Juli lalu, pihak keluarga terus menunggu kabar Edi. Setelah 45 hari, keluarga baru menerima kabar jika jenazah terakhir yang belum teridentifikasi adalah Edi Purwanto.

“Edi merupakan anak tunggal, ibunya sudah meninggal, ayahnya kerja di Bali. Selama ini, ia tinggal bersama kakek dan neneknya,” kata Rudi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.