KabarBaik.co – Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Kediri dipenuhi ratusan siswa sekolah dasar yang tengah mengikuti pemeriksaan kesehatan mata dan telinga. Kegiatan bertajuk Deteksi Dini Gangguan Penglihatan dan Pendengaran ini diikuti oleh 360 siswa dari 20 SD di Kota Kediri, sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2025.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati atau akrab disapa Mbak Wali, hadir langsung meninjau jalannya pemeriksaan. Mbak Wali tampak menyapa ramah para siswa yang tengah menjalani pemeriksaan.
Dalam keterangannya, Mbak Wali menekankan pentingnya menjaga kesehatan dasar anak, terutama penglihatan dan pendengaran, sebagai pondasi mencetak generasi unggul.
“Deteksi dini ini bukan sekadar rutinitas pemeriksaan, tapi bentuk kepedulian kita untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat, cerdas, dan percaya diri. Karena gangguan pada penglihatan dan pendengaran bisa berdampak langsung pada kemampuan belajar dan perkembangan mental anak,” ujar Mbak Wali, Rabu (23/7).
Dari hasil pemantauan langsung di lapangan, Mbak Wali menyebut sebagian besar anak tidak mengalami gangguan penglihatan. Namun, cukup banyak ditemukan gangguan pendengaran, terutama karena penumpukan kotoran telinga (serumen). Ia pun mengimbau agar pemeriksaan seperti ini dilakukan secara berkala.
“Ke depan perlu ada edukasi yang intens untuk guru dan orang tua. Pemeriksaan telinga sebaiknya dilakukan minimal enam bulan sekali. Jangan sampai anak mengalami gangguan pendengaran tanpa kita sadari,” tuturnya.
Mbak Wali juga berpesan kepada para siswa agar tidak takut diperiksa. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan telinga dan mata, termasuk dengan mengurangi penggunaan gawai berlebihan.
“Saya tahu kalian suka main handphone, tapi tolong dikurangi ya. Supaya telinganya nggak gampang bermasalah dan mata juga tetap sehat,” pesannya sambil tersenyum.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Kediri, serta para dokter spesialis yang terlibat dalam pemeriksaan lanjutan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri Mubasysyir menjelaskan bahwa jika ditemukan gangguan serius, anak-anak akan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis.
“Hari ini pemeriksaan dilakukan tim gabungan dari puskesmas, dokter THT, dan dokter mata. Bila diperlukan, akan kami rujuk ke rumah sakit. Hasil sementara memang lebih banyak masalah pendengaran, terutama karena serumen,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, dr. Elida Mustikaningtyas (Spesialis THT-KL), dr. Wahyu Endah Prabawati (Spesialis Mata), serta jajaran undangan dari lintas sektor pendidikan dan kesehatan. (*)
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini