KabarBaik.co — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik angkat bicara soal pembahasan hangat di media sosial (medsos) yang menyebut kualitas udara Gresik terburuk di Jawa Timur berdasarkan IQAir.
Melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Jauzi, DLH Gresik menegaskan bahwa berdasarkan data resmi yang dimiliki, kualitas udara di wilayah ini masih tergolong baik.
“Kalau data di kami tidak seperti itu, tapi kami juga tidak tahu metode pengumpulan data yang disajikan dalam pemberitaan tersebut memakai metode apa. Namun dari data kami, kualitas udara di Kabupaten Gresik masih baik,” ujar Zauji saat dihubungi, Sabtu (21/6).

Penegasan itu merujuk pada data pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dilakukan DLH Gresik. Pada 21 Juni 2025, ISPU Gresik menunjukkan angka 49, yang termasuk kategori BAIK. Ia menjelaskan bahwa kualitas udara baru dianggap tidak sehat jika telah memasuki kategori KUNING.
“Sepanjang tahun 2025 ini, belum pernah masuk kategori tidak sehat,” tambahnya.
Selain data lokal, Jauzi juga memaparkan hasil pemantauan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Data dari Januari hingga pertengahan Juni 2025 menunjukkan kualitas udara di Gresik dalam kategori baik dan sedang, tanpa ada satu pun hari yang masuk kategori tidak sehat, sangat tidak sehat, atau berbahaya.
Stasiun ISPU Kebomas yang digunakan dalam pemantauan mencatat 89 hari berkategori BAIK, dan 78 hari berkategori SEDANG. Parameter pencemar yang dipantau meliputi PM10, PM2.5, SO₂, CO, O₃, dan NO₂. Pada bulan Juni, hanya PM2.5 yang terdeteksi, dengan status tetap dalam kategori SEDANG.
“Data yang kami miliki menunjukkan kondisi stabil, tidak ada indikasi kualitas udara tidak sehat,” kata Zauji.
DLH Gresik pun mengajak masyarakat untuk bersama menjaga kualitas udara agar tetap sehat dan layak hirup. “Ini tanggung jawab bersama, demi masa depan kita dan generasi berikutnya,” ujarnya.(*)