Melangkah ke Gunung Ungaran: Bukan Sekadar Pendakian, tapi Petualangan Mistis

oleh -250 Dilihat
gunung ungaran

KabarBaik.co- Gunung Ungaran, yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tidak hanya menawarkan panorama alam yang menakjubkan, tetapi juga kaya akan mitos dan cerita mistis yang berkembang di kalangan masyarakat setempat. Berikut beberapa mitos yang melekat pada Gunung Ungaran:

1. Makam Prabu Dasamuka

Salah satu mitos yang paling dikenal adalah keberadaan makam Prabu Dasamuka, tokoh antagonis dalam epos Ramayana. Menurut cerita, dalam pertempuran antara Rama dan Dasamuka yang memperebutkan Dewi Sinta, Hanoman menimbun Dasamuka dengan gunung raksasa yang kini dikenal sebagai Gunung Ungaran. Konon, Dasamuka yang gemar minuman keras akan bangkit jika mencium aroma minuman tersebut. Oleh karena itu, masyarakat sekitar menghindari konsumsi minuman keras di kawasan gunung ini.

2. Gua Jepang yang Mistis

Di lereng Gunung Ungaran terdapat Gua Jepang, peninggalan Perang Dunia II. Gua ini di kenal memiliki aura mistis, di mana pengunjung melaporkan mendengar suara rintihan dan melihat penampakan tentara Jepang. Hal ini menambah kesan angker pada gua tersebut.

3. Makam Keramat Mbah Ceguk dan Nyai Ageng Suko

Selain makam Dasamuka, terdapat pula makam keramat Mbah Ceguk dan Nyai Ageng Suko yang sering di datangi peziarah. Keberadaan makam ini menambah nuansa mistis di Gunung Ungaran.

4. Sendang Suroloyo

Di sekitar makam keramat tersebut terdapat Sendang Suroloyo, sebuah sumber mata air yang konon tidak pernah kering meskipun musim kemarau panjang. Tempat ini di anggap sakral dan sering di jadikan lokasi ritual oleh peziarah.

5. Larangan Membawa Minuman Keras

Mitos tentang Dasamuka yang dapat bangkit jika mencium aroma minuman keras membuat masyarakat sekitar melarang keras membawa atau mengonsumsi minuman beralkohol di area Gunung Ungaran. Hal ini di lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

6. Jejak Leluhur dan Energi Spiritualitas

Gunung Ungaran juga sering di sebut sebagai gunung keramat yang menjadi tempat bertemunya berbagai energi leluhur. Masyarakat spiritual Jawa percaya bahwa gunung ini menyimpan jejak perjalanan para leluhur yang melakukan tapa brata untuk mencari ilmu sejati atau ilmu kasampurnan. Oleh sebab itu, banyak orang datang ke sini bukan hanya untuk mendaki, tetapi juga untuk bertafakur dan mencari ketenangan batin. Meditasi di puncak atau di sekitar sendang di anggap dapat membuka cakra dan memperkuat energi batin.

7. Cerita Mistis Jalur Pendakian

Pendaki yang melewati jalur Promasan menuju puncak sering kali menceritakan pengalaman-pengalaman aneh, seperti kabut yang datang terlalu cepat, suara langkah kaki di belakang namun tak ada orang, hingga perasaan seperti di awasi. Salah satu area yang di kenal cukup angker adalah sekitar Pos Mawar dan jalur menuju Sendang Suroloyo, terutama saat malam hari. Di ceritakan, makhluk halus penunggu hutan kadang menunjukkan dirinya kepada pendaki yang bersikap sembrono atau meremehkan aturan adat lokal.

8. Ritual Malam Jumat Kliwon

Beberapa sesepuh lokal menyebutkan bahwa malam Jumat Kliwon adalah waktu yang “bertenaga besar”. Pada malam itu, banyak orang melakukan semedi di area-area sakral seperti Gua Jepang, Sendang Suroloyo, atau bahkan di dekat makam Mbah Ceguk. Ritual ini di lakukan untuk mencari wangsit, penyembuhan, atau meminta perlindungan. Saat itu, suasana Gunung Ungaran terasa sangat berbeda—lebih hening, lebih “penuh”.

9. Gunung Penjaga Keseimbangan Energi Semarang

Dalam tradisi kejawen, Gunung Ungaran di percaya sebagai satu dari empat titik energi spiritual yang menjaga kawasan Semarang dan sekitarnya. Bersama dengan Laut Utara, Gunung Merbabu, dan dataran tinggi Bandungan, Ungaran menjadi benteng alam yang menyeimbangkan elemen bumi, air, api, dan udara. Itulah mengapa, menurut kepercayaan lokal, jika terjadi kegaduhan energi di salah satu titik ini, Semarang bisa mengalami bencana atau gangguan alam.

Gunung Ungaran bukan sekadar tempat untuk pelesir atau pendakian fisik. Ia adalah saksi bisu dari narasi-narasi kuno, spiritualitas yang dalam, dan mitos yang masih hidup hingga kini. Menjelajahi gunung ini berarti menapaki lorong waktu, menyelami budaya, dan menghormati warisan leluhur yang kaya makna.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: M Fairuz Affandi
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.