KabarBaik.co- Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) makin mendebarkan. Penuh kejutan. Terbaru, 100 hari menjelang pemungutan suara, kandidat petahana Joe Biden mendadak mundur. Biden memilih “bendera putih” untuk kemudian memberikan dukungan kepada Kamala Harris, sebagai Capres melawan Donald Trump.
Kamala Harris tidak lain merupakan Wakil Presiden (Wapres) yang mendampingi Biden sejak 2020.
Keputusan mundur Biden dari bursa Pilpres AS itu disampaikan melalui unggahan di media sosial X, Minggu (21/7) waktu AS atau Senin (22/7) WIB. “Meski saya berniat mencalonkan diri kembali, saya yakin bahwa demi kepentingan terbaik partai saya dan negara, saya harus mengundurkan diri dan hanya berfokus pada pemenuhan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya.” Demikian beberapa tulisan Biden di akun X miliknya.
Tak pelak, kabar Biden Mundur itupun menjadi trending topic dunia. Mengagetkan karena baru kali pertama. Karena itu, boleh jadi keputusan Biden tersebut bakal cepat mengubah konstelasi politik di negeri Paman Sam itu.
Sebenarnya, di internal Partai Demokrat, ’’kengototan’’ Biden maju lagi menjadi Capres itu sempat menuai pro-kontra. Salah satu alasannya adalah umur Biden. Presiden asal Demokrat itu sudah berusia 81 tahun. Puncaknya, pada debat Capres melawan Trump beberapa bulan lalu, performa Biden juga dinilai mengecewakan. Hasil sejumlah jajak pendapat, belakangan Biden juga kalah dengan Trump.
Pada pekan lalu, Trump pun resmi mengantongi tiket sebagai Capres dari Partai Republik. Meski banyak kasus hukum tengah menjeratnya, praktis Trump tidak ada lawan di internal Partai Republik. Bahkan, Trump pun telah mengumumkan Cawapresnya. Yakni, JD Vance, senator berusia 39 tahun dari Ohio.
Di kubu lain, Demokrat tampaknya berpeluang besar akan mengusung Harris setelah Biden mundur. Namun, kepastiannya masih akan diputuskan pada Konvensi Partai Demokrat pada Agustus mendatang. Termasuk siapa nama Cawapresnya.
Yang pasti, keputusan mundur Biden itu mendapat apresiasi positif di internal Demokrat. Bahkan, mantan Presiden Bill Clinton juga memberikan dukungan untuk Harris. Demikian juga Hillary Clinton. Sedangkan Barrack Obama, mantan Presiden lain yang juga dari Demokrat, masih belum memberi kepastian.
Dalam sepuluh kali Pilpres AS, Presiden terpilih tercatat antara Demokrat dan Republik saling mengalahkan. Sebelum Biden, Presiden AS Donald Trump (Republik/2017-2021), Barack Obama (Demokrat/2009-2017), Geogre W. Bush (Republik/2001-2009), Bill Clinton (Demokrat/1993-2001), George H W. Bush (Republik/1989-1993). Ronald Reagan (Republik/1981-1989), Jimmy Carter (Demokrat/1977-1981). (*)