Menteri ESDM Resmikan Minyak Perdana Banyu Urip Infill Clastic di Bojonegoro

oleh -91 Dilihat
oleh
Menteri ESDM Arifin Tasrif Bersama PJ Bupati Bojonegoro Adriyanto dan Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole J. Gall meninjau Lokasi Proyek Migas di Lapangan Banyuurip. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan produksi minyak perdana Banyu Urip Urip Infill Clastic di Lapangan Minyak Blok Cepu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Arifin didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan President ExxonMobil Indonesia Carole J. Gall.

Hadir pula Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Perwakilan PT Pertamina EP Cepu, dan Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu. Produksi minyak perdana di Blok Cepu ini dihasilkan Sumur B-13 di Well Pad B Lapangan Minyak Banyu Urip. Saat ini produksinya mencapai sekitar 13.300 barel per hari.

Sumur minyak ini merupakan yang pertama dari tujuh sumur yang sebelumnya ditajak pada 1 Maret 2024 lalu. Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole J. Gall mengatakan, ini merupakan suatu kehormatan baginya berdiri mempersembahkan babak baru kepada para hadirin sejak tajak sumur dilakukan pada 4 bulan lalu.

Baca juga:  Setyo Wahono-Nurul Azizah Dinilai Pesaing Kuat Incumbent di Pilkada Bojonegoro 2024

“Bersama-sama kita dengan bangga menyaksikan produksi minyak pertama dari sumur pertama program pengeboran (BUIC),” kata Carole dalam sambutan, Sabtu (10/8). Menurutnya, kegiatan pengeboran dari sumur baru ini bakal berkontribusi pada perolehan total produksi minyak untuk mencapai target produksi nasional sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada awal tahun 2030.

“Hari ini bukan saja untuk menandai jumlah itu saja, tetapi juga merayakan bakat, teknologi, dan keunggulan di Indonesia. Ini demi menjaga ketahanan energi Indonesia,” ujar Carole. Dia menyebut operasional pengeboran sumur B-13 menggunakan rig PDSI-40.3 yang merupakan muatan lokal.

Baca juga:  Berhasil Tekan Angka Stunting, Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan dari BKKBN

Menurut Carole, komitmen untuk menggunakan konten lokal dalam industri hulu migas ini adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi. “Proyek ini melibatkan kontraktor lokal, tenaga kerja lokal, menambah nilai ekonomi bagi masyarakat dan operasi kami. Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam ketahanan energi nasional,” tegasnya.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengucapkan selamat karena sumur pertama ini mampu menghasilkan minyak 13.300 barel per hari. Dia berharap sumur-sumur lainnya bisa memberikan kontribusi signifikan. “Ada momen, impact yang besar untuk bisa mendorong para pebisnis migas di Indonesia. Ya, bahwa ada potensi untuk bisa kita tingkatkan produksi migas kita, di sektor minyak ini Indonesia ini defisit,” tuturnya.

Baca juga:  Ditinggal Bimtek, Rumah Anggota PPS di Bojonegoro Ludes Terbakar

Arifin mengingatkan bahwa ada target produksi minyak yang harus dicapai sebesar 1 juta bph dan gas 12 BCF di 2030. Pada sektor gas pihaknya cukup optimis dengan penemuan sumur-sumur besar baru. Sebaliknya, tantangan pencapaian ini ada pada minyak.

“Selama ini pemerintah selalu terbuka untuk menerima masukan positif agar Indonesia membangun ketahanan energinya, dan kami selalu membuka kesempatan bisnis dengan prinsip berbagi untuk bersama, ini yang selalu kami komunikasikan,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.