Menuju Pengakuan UNESCO, Tim KNGI Tinjau Geosite Geopark Bojonegoro

oleh -127 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 13 at 18.14.17
Tim KNGI mengunjungi Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat koordinasi dan peninjauan lapangan dalam rangka penyusunan dossier atau dokumen pendukung pengajuan UGGp Geopark Nasional Bojonegoro.

Kegiatan lapangan diawali dengan kunjungan ke situs Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras. Lokasi ini menjadi salah satu geosite langka yang memperlihatkan fenomena geologi unik berupa aliran sungai yang diapit tebing kapur putih serta rembesan minyak bumi mentah yang keluar secara alami dari celah bebatuan.

Dalam arahannya, Prof. Mega Fatimah Rosana dari Komite Nasional Geopark Indonesia menegaskan bahwa Bojonegoro memiliki potensi geologi yang khas dan langka di Indonesia. “Topik petroleum system ini sangat menarik. Kalau tambang sudah banyak, tapi minyak bumi belum ada. Ini bisa menjadi kekuatan utama Geopark Bojonegoro,” ujar Prof. Mega, Kamis (13/11).

Ia juga menekankan pentingnya pemasangan panel interpretasi di setiap lokasi geosite agar wisatawan memahami keterkaitan antar situs dan mendapatkan pengalaman edukatif. “Pemahaman yang sama tentang geosite akan membentuk wisata edukatif yang beralur cerita, bukan sekadar pemandangan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Bojonegoro Achmad Gunawan menjelaskan bahwa situs Geopark Bojonegoro tersebar di hampir seluruh wilayah administratif Bojonegoro dengan tema besar “Petroleum and Gas System”. Tema tersebut menggambarkan karakteristik geologi Bojonegoro yang kaya akan sumber daya minyak dan gas bumi.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 55.K/HK.02/MEM.G/2021, kawasan Cagar Alam Geologi Bojonegoro mencakup lima lokasi utama yakni Petroleum System Wonocolo, Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Struktur Antiklin Kawengan, Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kedung Lantung, Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, serta fosil Purba Gigi Hiu, Desa Buntalan, Kecamatan Temayang.

Saat ini, Geopark Nasional Bojonegoro bersama Geopark Ranah Minang Silokek telah ditetapkan sebagai Aspiring UGGp, atau kandidat geopark yang sedang berproses menuju pengakuan resmi dari UNESCO.

Geopark Bojonegoro menjadi simbol kekayaan alam dan budaya, sekaligus mencerminkan semangat masyarakat dalam menjaga warisan bumi. Dengan potensi geologi yang unik serta dukungan masyarakat yang kuat, Geopark Bojonegoro diharapkan mampu menjadi kebanggaan baru Indonesia di tingkat dunia. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.